HERALD.ID — Bitcoin (BTC) kembali mencapai level lebih dari Rp1 miliar atau US$ 65.122 (dengan asumsi kurs Rp15.734 per dolar AS) hingga Senin, 4 Maret 2024, pukul 17.03 WIB. Kenaikan harga BTC belakangan ini didorong oleh dana segar yang mengalir ke industri Bitcoin ETF.
Capaian tersebut sebenarnya merupakan harga tertinggi dalam dua tahun terakhir. Bahkan, pada hari tersebut, Bitcoin mengalami kenaikan lebih dari 10%.
Sebagai catatan, harga tertinggi Bitcoin sebelumnya tercatat pada tanggal 10 November 2021, yang mencapai angka US$ 68.990 atau sekitar Rp 1,07 miliar.
Sementara itu, dalam mata uang rupiah, Bitcoin telah mencapai harga tertingginya yang didorong oleh pertumbuhan pesat pasar Bitcoin secara global.
Country Manager Interim Luno Indonesia, Aditya Wirawan, mengamati bahwa momentum bullish di pasar Bitcoin ini sebagian besar didukung oleh sentimen positif pasca persetujuan spot ETF Bitcoin oleh Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) di AS. Dimana, aliran dana yang masuk ke dalam ETF Bitcoin tersebut mendukung kenaikan BTC.
Selain itu, perusahaan pemilik Bitcoin terbesar saat ini, MicroStrategy, telah menambah 3.000 token bitcoin yang bernilai setara dengan US$ 155 juta atau sekitar Rp 2,4 triliun. Dengan demikian, ini meningkatkan kepemilikan Bitcoin mereka menjadi 193.000 koin. Pembelian ini dilakukan di antara tanggal 15 Februari hingga 25 Februari lalu.
Aditya memperhatikan bahwa terkait pergerakan Bitcoin ke depannya, para analis memprediksi bakal terjadi koreksi harga usai tren naik tersebut. Meskipun demikian, prediksi terkait koreksi ini pun cukup sulit dilakukan akibat sifat dinamika pasar yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Menurut Aditya, penting untuk diperhatikan bahwa meskipun halving Bitcoin yang akan terjadi di bulan April ini biasanya diikuti pergerakan harga yang positif, namun riwayat kinerja sebelumnya bukanlah indikator kinerja di masa depan.
“Faktor-faktor yang mempengaruhi harga dan kapitalisasi pasar Bitcoin bisa dibilang hanya baru-baru ini terjadi, sehingga kepastian bahwa tren pergerakan naik ini akan berlangsung selama jangka waktu panjang sangat sulit diprediksi,” ucap Aditya dalam siaran pers, dikutip, Senin, 4 Maret 2024.
Oleh karena itu, Aditya mengatakan bahwa momentum positif pasar aset kripto ini harus diiringi dengan edukasi. Luno sebagai exchange kripto juga selalu mendorong investor untuk selalu mempelajari dan menerapkan pengambilan keputusan yang bijak sebelum berinvestasi.
“Karena sifat volatil dari aset kripto, kami menyarankan para investor untuk tidak menginvestasikan uang lebih dari kemampuan mereka,” imbuh Aditya.