Ia memperkirakan semua lahan tanaman padi di Kabupaten Demak selesai dipanen pada bulan April 2024. Jika semua lahan tanaman padi seluas 48.791 hektar pada musim tanam pertama ini dipanen, maka total produksinya berkisar 560 ribu ton gabah kering panen.
Dampak banjir yang terjadi pada bulan Februari 2024, kata dia, memang sangat berdampak karena tercatat 3.280 hektar tanaman padi siap panen mengalami puso.
Kendati begitu, Eisti’anah optimistis bahwa total produksi beras di Kabupaten Demak pada tahun 2024 tetap bisa memenuhi kebutuhan masyarakat di Demak. Karena selama ini, Kabupaten Demak selalu surplus beras.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Demak Agus Herawan secara terpisah menambahkan bahwa musim panen tanaman padi diperkirakan akan berakhir pada April 2024. Hal itu, kata dia, disebabkan karena terdapat beberapa kecamatan yang tanamannya mundur dari jadwal, dari rencana November 2023, mundur menjadi Desember 2023 dan ada yang baru mulai Januari 2024.
“Mudah-mudahan saat dipanen tidak ada serangan hama, sehingga petani tidak mengalami kerugian karena harga jual gabahnya saat ini juga mulai turun,” ujarnya.
Ia berharap harga jual gabah kering panen tidak turun lagi, karena pekan ini harga jualnya sudah turun dari sebelumnya mencapai Rp 8.400 per kilogram, kini menjadi Rp 7 ribuan per kilogram. (ilo)