HERALD.ID – Universitas Hasanuddin (Unhas) membantah tudingan disebut terlibat dalam kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) lewat program kerja paruh waktu (part-time) ferienjob berkedok magang mahasiswa di Jerman.

Wakil Rektor (WR) I Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Prof Muhammad Ruslin menegaskan bahwa Unhas tak pernah ada kerja sama yang resmi terkait program kerja paruh waktu (part-time) ferienjob mahasiswa maupun flagship mandiri di Jerman.

“Setelah melakukan proses pengecekan ke bidang kerja sama Internasional dan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), seperti Program Magang Studi Independen Bersertifikat (MSIB)/flagship maupun mandiri,” kata Prof Ruslin dalam keterangannya yang diterima Herald Sulsel, Kamis 28 Maret 2024.

Meski demikian, Prof Ruslin tak menampik Unhas menerima laporan dari salah satu prodi pada Oktober 2022 lalu, terdapat mahasiswa yang meminta surat keterangan aktif kuliah untuk kelengkapan berkas yang digunakan untuk mengurus visa sebagai dokumen keberangkatan mengikuti kegiatan Ferienjob tersebut selama satu bulan dan telah kembali ke tanah air.

Kemudian, pada tahun yang sama, pihaknya mendapatkan tawaran untuk mengikuti program kegiatan pengiriman tenaga kerja dari unsur mahasiswa ke Jerman.

“Namun, tidak ditindaklanjuti karena program magang mahasiswa tersebut tidak sejalan dengan pencapaian kompetensi mahasiswa,” pungkas Prof Ruslin.

Sebelumnya diketahui, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) tengah mengkaji pemberian sanksi bagi 41 perguruan tinggi di Indonesia yang diduga terlibat tindak pidana perdagangan orang (TPPO) melalui program kerja paruh waktu (part-time) ferienjob berkedok magang mahasiswa di Jerman.

“Kami sedang melakukan kajian (sanksi) ini. Ini terus kami koordinasikan dengan Kepala Bareskrim Polri, juga difasilitasi Kantor Staf Presiden (KSP),” kata Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbudristek, Abdul Haris di Jakarta, Rabu, 27 Maret 2024, seperti dikutip.

Haris menegaskan, ferienjob tidak memenuhi syarat yang dapat dikategorikan sebagai kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dan diperjelas melalui Surat Edaran (SE) Dirjen Diktiristek tertanggal 27 Oktober 2023.

Hal itu lantaran MBKM diklaim sebagai upaya Kemendikbudristek dalam menyediakan ruang kepada mahasiswa untuk belajar di luar kelas, yang dapat memberi bekal skill dan peningkatan kompetensi.

Pembekalan keahlian dan peningkatan kompetensi tersebut akan bermanfaat bagi calon lulusan perguruan tinggi agar siap bekerja, khususnya membantu mereka menyelesaikan permasalahan yang nantinya akan dihadapi di dunia industri, dunia usaha, dan masyarakat.

“Jadi di situ jelas kata kuncinya, harus terdapat muatan peningkatan kompetensi dan pembelajaran,” ucap Abdul.

Di sisi lain, menurut dia, tidak ditemukan muatan pembelajaran dan peningkatan kompetensi mahasiswa dalam ferienjob, sehingga Kemendikbud Ristek telah menegaskan kegiatan tersebut bertentangan dengan nilai-nilai MBKM sejak Oktober tahun lalu. Kendati demikian, Abdul menyebut peristiwa TPPO berkedok magang tersebut akan menjadi pembelajaran berharga bagi pemerintah.

“Kami menilai ini sebagai lesson learned bagi kementerian untuk dapat memperketat dari sisi pengawasan dan kontrol. Saya sangat berharap supaya celah ini bisa ditutup dan tidak dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang bertanggung jawab,” ujarnya.

Daftar Kampus yang Diduga Terlibat TPPO Ferienjob ke Jerman. Ada sekitar 41 perguruan tinggi di Indonesia yang tercatat mengirimkan sejumlah mahasiswanya dalam program magang mahasiswa ke Jerman pada 2023 sebagai berikut:

  1. Universitas Binawan
  2. Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar
  3. Universitas Hasanuddin (Unhas)
  4. Universitas Indonesia Timur (UIT)
  5. Universitas Haluoleo (Uho)
  6. Universitas PGRI Palembang
  7. Universitas Jambi (Unja)
  8. ITB.
  9. UKI Jakarta.
  10. Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) Stikom Bali
  11. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
  12. Universitas Terbuka (UT)
  13. Universitas Tadulako (Untad)
  14. Universitas Fajar Makassar (Unifa)
  15. Universitas Pelita Harapan (UPH)
  16. Universitas Trisakti (Usakti)
  17. Universitas Atma Jaya
  18. Universitas Bina Nusantara (Binus)
  19. Institut Kesehatan (Inkes) Deli Husada
  20. Inkes Medistra
  21. Universitas Nias Raya (Uniraya)
  22. Inkes Lubuk Pakam
  23. Universitas Negeri Jakarta (UNJ)
  24. Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Semarang
  25. Universitas Sebelas Maret (UNS)
  26. Bright Education International Bandung
  27. Universitas Merdeka (Unmer) Madiun
  28. Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Indonesia (STIMI) Handayani
  29. Universitas Hindu Indonesia (Unhi)
  30. Universitas Lampung (Unila)
  31. UIN Salatiga
  32. Universitas Dian Nuswantoro (Udinus)
  33. Universitas Fajar (Unifa)
  34. Universitas Katolik Parahyangan (Unpar)
  35. Universitas Katolik Soegijapranata (Unika)
  36. UKI Paulus
  37. Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar
  38. Universitas Muhammadiyah Buton
  39. Universitas Negeri Makassar (UNM)
  40. Universitas Negeri Semarang (Unnes)
  41. Universitas Sanata Dharma (USD). (war/han)

Penulis : Andi Anwar