HERALD.ID – Berakhirnya periode restrukturisasi kredit yang diberikan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), perhatian terhadap peningkatan Non-Performing Loan (NPL) atau kredit macet dalam sektor perbankan semakin meningkat.

Meskipun diharapkan debitur yang mengalami restrukturisasi kredit telah pulih sepenuhnya saat berakhirnya stimulus ini, kenyataannya masih ada yang membutuhkan perhatian lebih.

Menyikapi hal ini, perbankan perlu melakukan pembinaan dan pemantauan secara berkelanjutan terhadap debitur, baik yang telah pulih sepenuhnya maupun yang masih dalam proses pemulihan.

“Perlu pembinaan dan monitoring terus menerus dari perbankan,” kata Sutardjo, Pengamat Ekonomi dan Perbankan Sulawesi Selatan saat di hubungi oleh Herald.id, Rabu 3 Maret 2024.

Tanpa monitoring dan pembinaan yang terus-menerus, potensi peningkatan NPL menjadi sangat mungkin, bahkan bagi debitur yang sebelumnya telah memiliki cash flow yang diatur.

Tidak hanya itu, pihak perbankan juga diharapkan untuk berperan aktif dalam membantu debitur meningkatkan omzet penjualan melalui promosi dan strategi pemasaran yang tepat.

Langkah-langkah efisiensi juga perlu diterapkan guna meningkatkan keuntungan perusahaan secara berkelanjutan, sehingga menjadikan bisnis perbankan lebih sustainable di masa yang akan datang.

“Perbankan harus pembinaan dan monitoring baik yang sudah sehat maupun yang hampir sehat serta yang belum sehat, apabila tidak dilakukan monitoring dan pembinaan akan berdampak pada peningkatan NPL mininal telah dibuat cash flow,” ucap dia.

“Di samping itu pihak perbankan membantu debiturnya promosi agar terjadi peningkatan omzet penjualan dan pemberlakuan efisiensi agar dapat meningkatkan keuntungan sehingga sustainable perusahaan terlaksana,” lanjut dia.

Dengan melakukan langkah-langkah ini secara bersama-sama, diharapkan sektor perbankan dapat menghadapi tantangan yang muncul pasca berakhirnya stimulus restrukturisasi kredit COVID-19 dengan lebih baik, serta menjaga stabilitas dan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. (*)

Penulis : Reni Juliani