HERALD.ID, JAKARTA—Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menegaskan tak masalah jika ormas keagamaan menolak mengelola tambang. Menurutnya, sebagai negara demokrasi perbedaan pendapat harus dihargai.

“Kalau ditanya ada yang menolak ada yang menerima biasa saja, kalau menolak enggak apa-apalah, kita hargai,” kata Bahlil dalam keterangannya dikutip, Sabtu (8/6/2024).

Ia mengatakan, izin ini hanya akan diberikan untuk ormas yang memang membutuhkan. “Ada ormas katakanlah tidak butuh, ya tidak apa-apa. Masa kita paksa orang yang tidak butuh? Kita prioritas yang membutuhkan, ya simple,” jelas Bahlil.

Meski begitu, Bahlil percaya bahwa dengan komunikasi yang baik, kesalahpahaman soal maksud pemerintah bisa diselesaikan.

“Feeling saya tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan. Semua akan diselesaikan dengan komunikasi baik-baik,” katanya.

Pemerintah kata Bahlil sampai saat ini belum menjelaskan semua pertanyaan soal kebijakan ormas keagamaan bisa mengelola dan mendapatkan izin tambang.

Bahlil secara khusus mengomentari pernyataan Din Syamsuddin. Ketua Umum PP Muhammadiyah periode 2005-2015 itu seperti diketahui  meminta organisasinya menolak tawaran izin tambang.

“Pak Din juga kan senior saya, abang-abang kami semua, bisa lah kami jelaskan baik-baik,” ujarnya dikutip dari rri.co.id.

PP Nomor 25 Tahun 2024 tentang Perubahan atas PP Nomor 96 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara baru dikeluarkan. Namun menurut Bahlil, muncul persepsi di masyarakat yang mengaburkan maksud dari pemerintah.

“Baru ini keluar PP berdasarkan persepsi masing-masing, akhirnya kabur semua kan. Tapi mudah-mudahan penjelasan ini insya Allah clear,” ucapnya.

Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) sudah menyatakan tidak akan mengajukan izin kelola tambang. Ketua KWI dan Uskup Agung Jakarta Ignatius Kardinal Suharyo Hardjoatmodjo menyebutkan hal itu bukan menjadi wilayahnya.

“Saya tidak tahu kalau ormas-ormas yang lain ya. Tetapi di KWI tidak akan menggunakan kesempatan itu karena bukan wilayah kami untuk mencari tambang dan lainnya,” katanya. (ilo)