HERALD.ID – Ketua Satuan Tugas (Satgas) Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) Universitas Hasanuddin (Unhas), Prof Farida Patittingi menyebut sangat berhati-hati dalam menangani kasus dugaan pelecehan seksual yang melibatkan dosen.
“Kan ini kita harus hati-hati, banyak pihak yang harus kita mintai keterangan terkait (dalam kasus dugaan pelecehan seksual). Sama dengan pembuktian di pengadilan,” katanya saat dikonfirmasi, Jumat 28 Juni 2024.
Ia mengaku, penanganan ini berdasarkan peraturan dalam Permendikbudristek dan SOP dalam kasus Kekerasan Seksual.
“Yah dinonaktifkan dulu sambil menunggu keputusan yang final. Kalau (seperti) di pengadilan sampai inkrah,” bebernya.
Prof Farida mengatakan, saat ini pihaknya terus mengusut dugaan pelecehan tersebut. Bahkan, terduga pelaku telah direkomendasikan ke Rektor untuk diberhentikan sementara.
“Belum selesai pemeriksaan masih proses tapi kami sudah merekomendasikan untuk pemberhentian sementara. Kami tidak bisa publish masih proses pemeriksaan,” ujarnya.
Setelah pemeriksaan selesai, kata Prof Farida, ia akan memberikan rekomendasi kepada Rektor. Nanti, rektor yang mengambil keputusan terkait sanksi yang diberikan.
“Ketika kami merekomendasikan ke Pak Rektor dan Pak Rektor memberikan keputusan. Kan itu Satgas hanya membantu pimpinan perguruan tinggi di dalam melakukan penanganan kasus kekerasan seksual jika ada. Baru merekomendasikan. Sanksi itu diputuskan oleh Rektor,” bebernya.
“Kami masih belum finalisasi. Masih pemeriksaan. Kan di Peremendikbudristek sembari pemeriksaan itu boleh pemberhentian sementara dulu. Sampai terbukti, atau kalau sudah ada nanti keputusan dari rektor baru nanti rektor yang tetapkan lagi sanksinya. Ada prosesnya,” lanjutnya.
Sebelumnya, skandal pelecehan seksual yang mengejutkan mengemuka di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar.
Informasi yang diperoleh menyebutkan bahwa terduga pelaku adalah seorang ketua departemen (kadep), dengan empat mahasiswi semester akhir sebagai korban.
Dekan FISIP Unhas Makassar Prof Sukri Tamma yang dikonfirmasi mengatakan, permasalahan tersebut telah ditangani Satgas.
“Di Unhas kan ada Satgas, dipimpin oleh ibu WR III Prof Farida Patittingi,” kata Prof Sukri, Rabu 26 Juni 2024.