HERALD.ID — Penutupan PIONIR Universitas Gadjah Mada (UGM) berlangsung meriah dengan penampilan Putri Ariani, musisi muda asal Yogyakarta yang juga diterima sebagai mahasiswa jurusan hukum di UGM.
Penutupan berlangsung pada Sabtu 3 Agustus 2024, di Lapangan Pancasila UGM. Putri, penyanyi-penulis lagu pop solo disabilitas mata, menyanyikan lagunya, Mimpiku dan Who I Am. Tidak hanya itu, Putri juga diberi kesempatan untuk menyanyikan lagu khusus dari Panitia PIONIR UGM.
Pada kesempatan tersebut, tidak hanya Putri yang menampilkan aksinya. Rektor UGM, Ova Amelia dan sejumlah petinggi kampus turut menampilkan kebolehan dalam bersenandung. Mereka menyanyikan lagu kolaborasi UGM Kampusku Tercinta yang diciptakan oleh Agus Wahyudi.
Ada hal yang berbeda pada orientasi kampus UGM kali ini. Hal menarik ditampilkan dengan formasi selebrasi interaktif dengan warna yang beragam. Terdapat 4 warna yang disajikan sebagai simbol dari tema “Kolaborasi Gadjah Mada Generasi Unggul Indonesia”. Semangat kolaboratif tersebut harapannya dapat diaktualisasikan dengan keinginan yang kuat dari seluruh elemen kampus UGM guna membawa manfaat bagi sesama.
“Adanya PIONIR Gadjah Mada ini, dapat memberikan fondasi bagi mahasiswa,” kata Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian kepada Masyarakat dan Alumni, Arie Sujito di Lapangan Pancasila, UGM, Karangmalang, Caturtunggal, Depok, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Arie menyebut, UGM mampu menjadi inisiator dalam lingkungan akademik maupun non akademik, memiliki jiwa kepedulian, kepekaan dan jiwa empati. “Semoga itu bisa diwujudkan di lingkungan civitas akademika dan lingkungan masyarakat sekitar,” imbuhnya.
Ia menyampaikan, mahasiswa UGM harus terus adaptif terhadap dinamika zaman yang kian berkembang guna memberikan kontribusi kepada masyarakat. Dalam kesempatan tersebut, Rektor UGM, Ova Emilia resmi menutup rangkaian PIONIR UGM dengan meletakkan miniatur catur.
Penutupan tersebut sekaligus membuka agenda Action Plan yang dilaksanakan pak 4-10 Agustus 2024.
“Kegiatan ini bertujuan untuk memberi ruang kreasi, menerapkan pemikiran untuk bisa diwujudkan dan bermanfaat bagi masyarakat sebagai wujud implementasi nilai-nilai ke-UGM-an,” kata Ova.
“Kegiatan Action Plan ini juga merupakan bentuk komitmen UGM dalam pengelolaan sampah serta mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs),” imbuhnya. (*)
Penulis: Olivia Rianjani