HERALD.ID – Seorang warganet anonim, menelusuri nomor telepon seluler Gibran Rakabuming Raka. Dia mengambilnya dari get contact. Kemudian, dia login ke akun Fufufafa.
Di situ terlihat kalau akun pemulihan Fufufafa buntutnya 33. Nomor ponsel yang diduga milik Gibran Rakabuming Raka yang diambil warganet itu, juga buntutnya 33.
Itu membuat warganet makin yakin, kalau pemilik akun Fufufafa adalah Gibran Rakabuming Raka. Seperti yang diungkap Pengadilan Rakyat lewat akun @PngAdilnR4kyt.
“DIBONGKAR…
PEMILIK AKUN FUFUFAFA ADALAH GIBRAN…
KETAHUAN…
NOMOR HP GIBRAN RAKABUMING BOCOR, WARGANET ISENG CARI DI GETCONTACT DAN LOGIN KE PEMILIK AKUN FUFUFAFA, DAN HASILNYA SAHIH….‼️” tulis @PngAdilnR4kyt.
“Mas Gibran, apa benar ini nomor Mas Gibran. Hallo,” @BelengBeleng687.
“Yang namanya bangkai tetap bau.
Dicuci dengan apapun tetap bau.” tulis @ZayEddi27582.
“Tunggu pak PS yang bergerak,” cetus @andirunaidi12.
“Kmaren² si @gibran_tweet mencantumkan nomor WA di bio Twitternya. Sejak heboh kasus fufuFafa, bio itu dia edit dan nomor wa-nya dihapus…,” ujar @imann72003.
Namun, tidak semua warganet menyudutkan Gibran. Ada pula yang membela putra Presiden Joko Widodo itu.
“Kita mah bkn org tolol yg percaya hoax sprt org kebanyakan…Apapun ceritanya beliau tetap dilantik, mau ada fufufafa, fefefofo, jgn krn kalah kau pecah belah bangsa ini..,” ujar @Ray97637184.
“Bp PRABOWO tak mudah DIPROVOKASI beliau ajak semua pihak termasuk WNK IMIGRAN ARAB YAMAN bekerja sama u membangun BANGSA dan NEGARA Indonesia, Nasehat dari slh satu TOKOH NASIONAL yg ltr blkgnya Jendral TNI jng ajak yg TOXIC patut dipertimbangkan (gambar hanya pemanis),” cuit @Bambang_Budimab.
Dibela Eks Ketua MK
Mantan Ketua MK, Prof Jimly Asshiddiqie dicemoh netizen. Itu gegara meminta publik melupakan Fufufafa.
“FUFUFAFA, tdk lain cermin tngkat pradaban demokrasi masih rendah& kampungan, sngat didominasi negative & black campaign, nyerang pribadi. Misalpun orangnya memang benar, kejadiannya wkt pilpres 10 th lalu. Sdh lah lupakan sj, aplg kalo cuma utk adu domba pres trpilih vs wakilnya,” demikian cuitan Prof Jimly di akun X miliknya, @JimlyAs, yang sudah tercentang biru.
Atas cuitan itu, netizen pun merespons. Mereka menyebut tidak seharusnya penghinaan dilupakan begitu saja.
“Maaf yg kampungan yang suruh melupakan fufufafa,,, kalau gitu mari kita menghina,, abis itu suruh oranf lain untuk melupakan hinaan itu. Maaf sy orang kampung tp gak kampungan,” cuit @AgusAjalah_.
Respons lainnya dari Sekretaris Kementerian BUMN 2005-2010, Muhammad Said Didu. Bahkan, Said Didu merasa sedih. Akun X miliknya diblokir oleh Prof Jimly Asshiddiqie.
“Saya sedih karena ada teman saya yg dulu kami sama-sama sebagai Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI)- Prof Jimly-minta melupakan tindakan AMORAL akun FUFUFAFA dan juga blokir x saya,” tulis @msaid_didu.
“Selamat datang pemakluman kerusakan moral bersama Professor FUFUFAFA,” imbuh @msaid_didu seperti dilihat Herald Indonesia, Senin, 16 September 2024, sembari memperlihatkan tangkapan layar keterangan akunnya yang diblokir mantan Ketua MK itu.
“Heran sekelas pak @JimlyAs ikut2an jadi tukang cebok..,” tulis paijooo dalam akunnya @SutrisnoTrisen.
“Diamah dari dulu cari aman 😂,” tulis @alfurqonsumpena.
“Waduh kok seperti itu ya,” timpal @Generasiosing.
“inilah profesor keblinger yg tidak suka jika publik bicara soal kebobrokan keluarga mulyono. pernyataannya sering membela istana kodok,” tulis @zola_papazola2 sembari memperlihatkan tangkapan layar sebuah berita online dengan judul, “Jimly Asshiddiqie Minta Lupakan Fufufafa”.
“Sikap permisif spt yg ditampilkan prof itulah yg tlh mengantarkan kita ke kondisi bangsa saat ini dmn korupsi merajalela semakin dalam menjadi kewajaran dan budaya, pelanggaran hukum dan pelencengan konstitusi melenggang nyaris tak terbendung. Masyarakat jadi sadar stl kejadian,” cuit @JayaManula.
Namun, ada pula yang membela Prof Jimly. Seperti Arief Ar8ianto 🛑 dengan akunnya, @masawep08.
“Evaluasi diri. Merdeka juga perlu adab. Jgn sederhanakan orang yg tak suka pada anda adl orang2 yg membela fufufafa. Terlalu sering anda merendahkan orang lain yg memiliki jalan pikiran yg berbeda. Anda kolonial, tapi declare sbg orang merdeka. INSTROSPEKSI LAH,” @masawep08.
Atas respons netizen, Prof Jimly Asshiddiqie bereaksi. Lewat akun X miliknya, @JimlyAs, dia meminta agar kalimat pengantar cuitan dia pada 14 September itu tidak dipotong.
“Bukan saja budaya politiknya masih rendah & kampungan tapi juga sngat memalukan. Kalimat pengantar ini jangan dipotong, sehingga tdk disalahpahami & disalahgunakan,” ungkapnya seperti dilihat Herald Indonesia, Senin, 16 September 2024. (*)