HERALD.ID — PSSI membuka wacana Liga 1 Putri Indonesia akan bergulir mulai tahun 2026. Liga ini akan diikuti oleh 8 klub tanpa degradasi.

Hal tersebut disampaikan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Sabtu, 21 September 2024.

“Kalau di bawah delapan (klub), kompetisi akan terlalu pendek. Misalnya lebih dari delapan, takutnya (klub) ‘bengek’ karena di sana ada cashflow, uang, sponsor dan lain-lain,” ujar Erick Thohir.

Menurut Etho, sapaan akrab Erick Thohir, pelaksanaan Liga 1 Putri dengan delapan klub paling realistis mengingat jumlah pemain putri yang mumpuni masih terbatas.

PSSI, lanjutnya, mengutamakan agar kompetisi tersebut diikuti oleh tim putri dari klub-klub Liga 1. Namun, PSSI juga tetap terbuka bagi pihak yang ingin berinvestasi.

“Kami memprioritaskan pesertanya berasal dari klub Liga 1 atau kami membuka siapa saja yang mau berinvestasi di sepak bola putri,” kata Erick.

Pria yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN tersebut mengungkapkan, dirinya telah membentuk tim untuk merancang konsep dan menyusun detail terkait Liga 1 Putri.

Selain membahas tentang 8 klub peserta, Erick menyampaikan, Liga 1 Putri akan berlangsung tanpa sistem degradasi.

“Kami sepakat konsepnya itu tidak seperti di Liga 1 dan Liga 2 (putra), tetapi mirip dengan liga sepak bola di Amerika Serikat dan Australia. Itu karena liga putri perlu kestabilan, bukan protektif kepada yang mau berinvestasi,” tambahnya.

Namun demikian, Erick menjelaskan, PSSI masih mendiskusikan beberapa aspek terkait Liga 1 Putri, terutama terkait potensi risiko.

Salah satu risikonya adalah bagaimana jika salah satu dari 8 klub tersebut mundur, yang bisa menyebabkan jumlah peserta berkurang.

“Nanti setelah semuanya matang, kami akan mempresentasikan itu di internal Komite Eksekutif (Exco). Kemudian, barulah kami membawanya ke kongres tahun depan. Ini cuma persoalan protokoler dan administrasi. Itu komitmen kami dan memang membangun (liga sepak bola putri-red) mesti bertahap,” ujar Erick.

Liga 1 Putri terakhir kali dilaksanakan di Indonesia pada tahun 2019. Pada tahun 2020, liga itu sempat direncanakan akan bergulir tetapi batal karena pandemi COVID-19 dan belum terlaksana sampai saat ini.