HERALD.ID, WASHINGTON–Presiden AS Joe Biden mengatakan pada hari Rabu bahwa perang habis-habisan mungkin terjadi di Timur Tengah dengan serangan Israel di Jalur Gaza dan Lebanon.
“Tetapi saya pikir masih ada peluang untuk mencapai penyelesaian yang dapat mengubah seluruh wilayah secara fundamental,” katanya kepada program “The View” di ABC dikutip dari AA.
Menurutnya, dunia Arab berharap perang besar tak terjadi. “Dunia Arab sangat menginginkan penyelesaian, karena mereka tahu apa manfaatnya bagi mereka,” katanya.
Biden juga mengindikasikan bahwa dia tidak setuju dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tentang solusi dua negara.
“Perlu ada solusi dua negara. Pada akhirnya, itu harus terjadi. Ada cara untuk melakukannya,” kata presiden AS.
“Saya tidak ingin melebih-lebihkannya, tetapi ada kemungkinan, jika kita dapat melakukan gencatan senjata di Lebanon, maka Lebanon dapat beralih ke penanganan Tepi Barat, jika kita juga harus menangani Gaza, dan sebagainya, tetapi itu mungkin, dan saya menggunakan setiap energi yang saya miliki bersama tim saya,” tambahnya.
Biden menekankan bahwa perang skala penuh tidak akan menguntungkan siapa pun di kawasan itu, dalam pidatonya pada hari Selasa di Majelis Umum PBB,
“Meskipun situasi telah meningkat, solusi diplomatik masih mungkin dilakukan. Faktanya, itu tetap menjadi satu-satunya jalan menuju keamanan yang langgeng untuk memungkinkan penduduk dari kedua negara kembali ke rumah dan perbatasan mereka dengan aman,” ujarnya.
Israel melancarkan gelombang serangan udara mematikan di Lebanon sejak Senin dini hari, menewaskan hampir 610 korban dan melukai lebih dari 2.000 orang, menurut otoritas kesehatan Lebanon.
Hizbullah dan Israel terlibat dalam perang lintas perbatasan sejak dimulainya serangan Israel terhadap Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 41.400 korban, sebagian besar wanita dan anak-anak, menyusul serangan lintas perbatasan oleh kelompok perlawanan Palestina, Hamas, 7 Oktober lalu. (ilo)