HERALD.ID, JAKARTA– Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada akhir sesi pertama, Jumat (4/10/2024), dengan penurunan sebesar 43,55 poin atau 0,58%, bertengger di level 7.500,2.

Pilarmas Investindo Sekuritas mengidentifikasi bahwa penurunan ini dipicu oleh kekhawatiran pasar terhadap ketegangan yang terus meningkat di Timur Tengah.

Dalam risetnya, Pilarmas menjelaskan bahwa ketegangan tersebut terkait potensi serangan Israel terhadap infrastruktur minyak Iran.

Situasi ini diperburuk oleh pernyataan Presiden AS, Joe Biden, yang mengindikasikan kemungkinan adanya balasan militer dari Israel yang dapat berdampak pada kilang minyak Iran.

“Jika serangan ini benar terjadi, potensi gangguan terhadap pasokan minyak global semakin besar, yang pada akhirnya dapat memicu lonjakan harga minyak dunia,” tulis Pilarmas dalam laporan hari ini.

Kekhawatiran pasar global terhadap potensi gangguan pasokan minyak tak hanya berdampak pada harga energi, namun juga dapat menambah tekanan pada anggaran negara.

Kenaikan harga minyak diperkirakan akan meningkatkan belanja subsidi energi serta perlindungan sosial di Indonesia, yang bisa berdampak pada daya beli masyarakat dan mengganggu stabilitas APBN 2025.

“Jika konflik ini terus berlanjut, pemerintah Indonesia mungkin perlu melakukan revisi terhadap APBN 2025, khususnya dalam penyesuaian asumsi makroekonomi,” ujar Pilarmas.

Meski IHSG melemah, pasar saham di Asia justru menunjukkan penguatan, didorong oleh data positif dari sektor jasa AS.

Data indeks aktivitas sektor jasa AS tercatat sebesar 54,9 pada September, lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang mencapai 51,5 dan jauh di atas ekspektasi pasar di level 51,7.

Hal ini diinterpretasikan sebagai tanda pertumbuhan pesanan baru dan peningkatan aktivitas bisnis yang lebih cepat.

Selain itu, perhatian pasar juga tertuju pada langkah-langkah kebijakan ekonomi baru dari Perdana Menteri Jepang, yang berfokus pada keringanan harga dan bantuan untuk rumah tangga berpenghasilan rendah.

Adapun saham-saham yang mengalami kenaikan tertinggi pada sesi pertama antara lain CSAP, MTFN, AYLS, DADA, dan KLIN, sementara saham-saham yang mengalami penurunan terbesar meliputi HADE, KREN, MIRA, dan INTA.

Untuk sesi kedua, Pilarmas memberikan rekomendasi beli pada saham PGAS, dengan level support di 1.470 dan resistance di 1.555. (*)