HERALD.ID, LONDON–Inggris sedang mempertimbangkan sanksi untuk dua menteri Israel. Perdana Menteri Sir Keir Starmer mengonfirmasi pada hari Rabu saat tekanan meningkat pada pemerintah Tel Aviv atas tindakannya di Jalur Gaza, Tepi Barat, dan Lebanon.
Mantan menteri luar negeri Lord David Cameron mengungkapkan pada hari Selasa bahwa ia telah menyusun rencana untuk memberikan sanksi kepada menteri keuangan Bezalel Smotrich dan menteri keamanan nasional Itamar Ben-Gvir atas dukungan mereka untuk memblokir bantuan memasuki Jalur Gaza dan memperluas permukiman ilegal di sana dan di Tepi Barat.
Ketika ditanya apakah ia akan memberikan sanksi kepada kedua orang tersebut, Sir Keir berkata: “Kami sedang mempertimbangkannya.”
Ia mengatakan kedua menteri itu telah membuat komentar menjijikkan tentang situasi di Jalur Gaza dan Tepi Barat.
“Situasi kemanusiaan di Gaza mengerikan. Jumlah korban tewas telah melampaui 42.000 dan akses ke layanan dasar menjadi jauh lebih sulit,” katanya dikutip The Standard.
Ia menegaskan, Israel harus mengambil semua langkah yang memungkinkan untuk menghindari jatuhnya korban sipil, mengizinkan bantuan masuk ke Gaza dalam jumlah yang jauh lebih besar, dan memberi mitra kemanusiaan PBB kemampuan untuk beroperasi secara efektif.
Inggris telah menyerukan pertemuan mendesak Dewan Keamanan PBB di tengah laporan tentang memburuknya situasi kemanusiaan di Gaza utara.
Menteri Luar Negeri David Lammy mengatakan Inggris, bersama dengan Prancis dan Aljazair, meminta pertemuan tersebut mengingat situasi kemanusiaan yang mengerikan di Gaza utara, seraya menambahkan bahwa akses ke layanan dasar memburuk dan PBB telah melaporkan hampir tidak ada makanan yang masuk dalam dua minggu terakhir.
“Israel harus memastikan warga sipil dilindungi dan memastikan rute terbuka untuk memungkinkan bantuan yang menyelamatkan nyawa masuk,” katanya.
Pertemuan Dewan Keamanan diadakan setelah Amerika Serikat memperingatkan Tel Aviv bahwa lebih banyak bantuan kemanusiaan harus masuk ke Gaza dalam 30 hari ke depan atau Israel dapat kehilangan akses ke pembiayaan militer Amerika.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Menteri Pertahanan Lloyd Austin mengatakan jumlah bantuan harus ditingkatkan menjadi 350 truk per hari dan Israel harus memberlakukan jeda kemanusiaan tambahan dan keamanan untuk lokasi-lokasi kemanusiaan agar tetap memenuhi syarat untuk mendapatkan pendanaan militer.
Pejabat PBB mengatakan minggu lalu bahwa hanya 80 truk bantuan yang memasuki Gaza utara sejak awal Oktober, dibandingkan dengan 60 truk per hari sebelumnya. (ilo)