HERALD.ID, PALEMBANG — Kapolda Sumsel, Irjen Pol Andi Rian R Djajadi, memberikan apresiasi yang luar biasa kepada para pekerja sosial di Kota Palembang, seperti penggali kubur dan pemandi jenazah (bilal), dengan menghadiahkan paket umrah gratis.
Tradisi ini telah dilakukan oleh Andi Rian sejak menjabat sebagai Kapolda Sulsel hampir setahun yang lalu.
Saat memberikan sambutan setelah secara simbolis menyerahkan tiket umrah, Andi Rian menyatakan bahwa ini adalah salah satu bentuk nyata perhatian Polda Sumsel agar program mereka dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.
“Program umrah gratis ini kami tujukan untuk penggali kubur dan pemandi jenazah sebagai bentuk terima kasih, mewakili mereka yang sudah mereka urus,” ujarnya.
Salah satu penerima hadiah umrah adalah Harun Ujang, seorang pria berusia 50 tahun yang tinggal di 8 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu I, Palembang.
Harun, yang telah bekerja sebagai pemandi jenazah selama lebih dari dua dekade, tidak pernah menyangka akan mendapat hadiah spesial ini.
Penghargaan ini diberikan pada acara bakti sosial dan kesehatan yang diadakan dalam rangka Hari Kesatuan Gerak Bhayangkari (HKGB) ke-72 di Komplek Pakri Palembang.
Harun mengungkapkan rasa syukurnya setelah menerima hadiah tersebut. Baginya, impian untuk menunaikan ibadah umrah ke Tanah Suci selalu terasa jauh karena kendala ekonomi.
“Saya tidak menyangka sama sekali akan mendapatkan hadiah ini. Alhamdulillah, saya sangat berterima kasih kepada Allah, Kapolda, dan Bhayangkari,” kata Harun.
Selama 24 tahun mengabdikan diri sebagai pemandi jenazah, Harun telah mengalami berbagai suka duka. Meski pendapatannya terbatas, ia selalu ikhlas dalam menjalankan tugasnya. Ia juga mengatakan sering dipanggil masyarakat di wilayah Seberang Ulu untuk memandikan jenazah dan menganggap pekerjaannya sebagai bentuk ibadah.
Ketua Bhayangkari Sumsel, Dewwy Andi Rian, menjelaskan bahwa kegiatan bakti sosial dan kesehatan ini bertujuan untuk mempererat hubungan Bhayangkari dengan masyarakat.
Acara tersebut juga mencakup berbagai layanan kesehatan, seperti pengobatan umum, THT, dan khitanan massal, serta pasar murah yang diadakan untuk membantu masyarakat kurang mampu, termasuk pemandi jenazah, penggali kubur, dan marbot masjid.
“Kami ingin memastikan masyarakat merasa dekat dengan Bhayangkari dan saling mempererat tali persaudaraan,” jelas Dewwy dalam kesempatan yang sama. (*)