HERALD.ID, JAKARTA – Harapan besar bagi masa depan soft tennis Indonesia tergambar di wajah Ketua Umum PP PESTI, Brigadir Jenderal Polisi Dr. Awal Chaeruddin, M.Si, saat ia melepas dua atlet junior, Saiful Fadilah dan Febyaro Ribby Rantara, yang akan berangkat ke ajang internasional bergengsi, The 4th World Junior Soft Tennis Championship di Jingshan, Hubei, China, 2-6 November 2024. Kejuaraan ini tak hanya mengukur kemampuan fisik, tapi juga mengasah mental dua wakil muda Indonesia, yang akan berhadapan dengan atlet dari 30 negara di empat benua: Asia, Eropa, Afrika, dan Amerika.
Di Sekretariat PP PESTI di Gedung KONI, Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, suasana hangat tercipta ketika Brigjen Awal Chaeruddin memberi pesan penuh makna kepada dua atlet muda tersebut. “Ini adalah ajang pertama bagi atlet junior soft tennis Indonesia di Kejuaraan Dunia di China. Apa pun hasilnya nanti, ini adalah bekal pengalaman internasional dan pengasahan mental. Jaga kesehatan, ikuti aturan, dan tampil maksimal demi harumkan nama bangsa,” ujar Awal dengan penuh keyakinan.
Wakil Ketua Umum, Qamariah Ferly Montolalu, menambahkan bahwa kedua atlet ini adalah hasil seleksi dari Pekan Olahraga Nasional (PON) di Sumatera Utara-Aceh 2024, dan mereka dipilih untuk bertanding di kategori tunggal putra dan putri. “Memang, pada kejuaraan dunia ini kita tidak ada persiapan khusus, hanya mengambil mereka yang ikut PON. Ini adalah partisipasi perdana Indonesia di kategori Junior, tanpa target khusus, karena pesaing terberat berasal dari negara seperti Korea Selatan, Jepang, dan China Taipei,” jelas Ferly, memberikan gambaran tantangan yang akan dihadapi.
Kejuaraan dunia kali ini menjadi momen bersejarah, tidak hanya bagi atlet muda tersebut, tetapi juga bagi PESTI sebagai wadah pengembangan soft tennis di tanah air. Selain mengikuti kejuaraan, Federasi Dunia International Soft Tennis Federation (ISTF) juga akan menggelar Rapat Kerja dengan anggota dari berbagai negara untuk menentukan tuan rumah kejuaraan berikutnya. Indonesia mengirim empat delegasi dalam kejuaraan dunia ini, yang terdiri dari Ferly Montolalu, Noor Asnan sebagai pelatih, serta dua atlet, Saiful Fadilah dari Kalimantan Timur dan Febyaro Ribby Rantara dari Nusa Tenggara Barat.
Dengan semangat dan kebanggaan, Saiful dan Ribby tak bisa menyembunyikan kegembiraan mereka. “Senang dan tidak menyangka bisa terpilih mewakili Indonesia di kejuaraan dunia di China. Ini yang pertama, dan saya akan sekuat tenaga tampil semaksimal mungkin untuk nama harum bangsa,” ungkap Ribby penuh harap. Saiful, yang turut mengungkapkan tekadnya, menambahkan, “Seperti pesan Pak Ketum, semaksimal mungkin saya akan memberikan yang terbaik untuk mengharumkan nama Indonesia.”
Perjalanan mereka ini bukan hanya soal kejuaraan, melainkan juga tentang langkah pertama bagi Indonesia di kancah soft tennis junior dunia, sebuah langkah awal yang bisa membuka jalan menuju kejayaan olahraga ini di masa depan. (*)