HERALD.ID, BEKASI – Bekasi pagi itu diliputi kepulan asap yang membumbung tinggi dari pabrik PT Jati Perkasa Nusantara di Jalan Kaliabang Bungur. Tragedi kebakaran hebat yang melanda pabrik di Kecamatan Medan Satria ini telah merenggut nyawa sembilan pekerja yang tengah bekerja ketika api mulai menjalar.
Priadi Santoso, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi, mengonfirmasi kabar duka itu. “Info terbaru di lapangan ditemukan kembali korban meninggal. Jadi total korban meninggal sementara jadi sembilan orang,” ucapnya dengan nada berat. Semula, tujuh korban telah dievakuasi, namun dua jasad lainnya ditemukan kemudian, menjadikan angka korban kian tragis.
Para korban kini berada di Rumah Sakit Polri Kramatjati, di mana jasad-jasad yang terbakar itu akan menanti keluarga mereka. Sementara itu, upaya pemadaman menyisakan luka bagi mereka yang berjuang melawan amukan api. Seorang petugas pemadam kebakaran, Samat, yang baru berusia 36 tahun, harus dilarikan ke RS Primaya Timur setelah mengalami sesak napas berat akibat paparan asap pekat yang memenuhi udara. “Satu petugas damkar alami sesak nafas berat. Sekarang masih dalam perawatan,” ujar Priadi, menyiratkan beratnya medan yang dihadapi para petugas di lapangan.
Kebakaran ini juga memaksa tiga orang karyawan pabrik untuk menahan rasa sakit akibat luka bakar parah. Ketiganya telah dibawa ke RS Ananda dengan luka yang menceritakan ketegangan di detik-detik perlawanan melawan panas api yang tak terkendali.
Danki Kompi A Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmat) Kota Bekasi, Rusmanto, menggambarkan awal mula tragedi ini. Ledakan terdengar dari area produksi tepat sebelum api menjalar cepat, mengirim kobaran api menyusuri gudang yang penuh dengan material mudah terbakar. “Timbul ledakan dari bagian produksi. Setelah itu api semakin membesar,” ungkapnya, mengisyaratkan betapa cepatnya nyala api menguasai pabrik yang semula hanya berdentum oleh suara mesin produksi.
Pagi yang seharusnya menjadi awal bekerja seperti biasa berubah jadi bencana yang memutus kisah hidup sembilan orang pekerja. Di sekitar lokasi, masyarakat berkerumun, wajah mereka memancarkan ketakutan, duka, dan doa. Sementara petugas pemadam masih berjibaku hingga pukul 12.50 WIB, berusaha meredakan api yang melumatkan tidak hanya bangunan, tetapi juga harapan. (*)