HERALD.ID, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi sebesar 19,9 poin atau 0,27% ke level 7.459,2 pada penutupan sesi pertama, Selasa (5/11/2024).
Pelemahan IHSG ini didorong oleh sentimen domestik yang cenderung negatif, terutama terkait melambatnya pertumbuhan ekonomi di kuartal III-2024.
Pilarmas Investindo Sekuritas menjelaskan bahwa data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III tahun ini hanya mencapai 4,95% secara tahunan (year on year/YoY), turun dari 5,05% pada kuartal sebelumnya.
Menurut Pilarmas, penurunan ini menunjukkan adanya pelemahan daya beli masyarakat dan ketergantungan pada faktor musiman yang masih menjadi pendorong utama pertumbuhan.
“Jika tanpa dukungan faktor musiman di tengah ketidakpastian global, pertumbuhan ekonomi domestik kemungkinan akan menghadapi tantangan lebih besar,” tulis Pilarmas dalam risetnya.
Di sisi lain, pasar saham Asia bergerak menguat seiring fokus investor yang tertuju pada pemilihan presiden AS, yang kali ini menampilkan persaingan ketat antara Kamala Harris dan Donald Trump.
Selain itu, pelaku pasar juga memperhatikan partai yang akan menguasai Kongres karena dampaknya pada kebijakan fiskal dan perpajakan di masa mendatang.
Pasar Asia juga terdorong oleh perkembangan positif dari Tiongkok, di mana data sektor jasa menunjukkan peningkatan signifikan.
Data Caixin PMI Services untuk bulan Oktober naik ke 52,0 dari 50,3 di September, mengalahkan ekspektasi pasar di 50,5.
Hal ini, menurut Pilarmas, merupakan respons positif terhadap berbagai kebijakan ekonomi yang diluncurkan Beijing untuk mendukung pertumbuhan, termasuk upaya meningkatkan produksi pabrik dan mempercepat aktivitas di sektor jasa.
“Sinyal positif dari PMI Tiongkok ini menunjukkan aktivitas bisnis yang semakin meningkat di negara tersebut pada bulan Oktober, yang menjadi sentimen positif di pasar,” jelas Pilarmas.
Pada sesi pertama perdagangan hari ini, beberapa saham mengalami kenaikan signifikan, seperti POLU, JIHD, GPSO, KOBX, dan BOBA. Di sisi lain, saham-saham seperti TAXI, PART, FORU, DART, dan DIVA justru mengalami penurunan cukup tajam.
Untuk sesi kedua, Pilarmas merekomendasikan saham INDY dengan strategi “buy” pada rentang support dan resistance di level 1.555 hingga 1.650. (*)