HERALD.ID — Saat ini, dunia jauh lebih haus akan perdamaian dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Karena agresi, pembantaian serta genosida yang kita saksikan setiap hari, telah menghancurkan konsep perdamaian yang menjadikannya sebuah mimpi yang seakan tidak mungkin tercapai.


Hal tersebut dikatakan oleh Grand Syaikh Al-Azhar Prof. Dr. Ahmad At-Thayib dalam pertemuannya dengan Ketua ASFA (Assalam Fil Alamin) Foundation Komjen Pol (Purn) Dr. Syafruddin Kambo, M.Si di Kairo, Mesir, Minggu (3/11/2024).

Pertemuan itu mendapat sorotan dari sejumlah media Mesir seperti Alhadthanews, Sada Elarab, dan ElDostor News.

Syaikh At-Thayyib menekankan bahwa keinginan terbesar saat ini adalah terwujudnya perdamaian di kawasan Timur Tengah, dan bahkan di seluruh dunia, untuk mengakhiri penderitaan rakyat Palestina.

Agar mereka memperoleh hak-hak mereka untuk mendirikan negara Palestina merdeka serta hidup dalam damai dan keamanan, seperti yang terjadi pada sebagian besar masyarakat di dunia.


“Kami di Al Azhar diberikan tanggung jawab untuk menghadapi tantangan-tantangan di dunia Islam, kami berupaya menyatukan kembali bangsa dan mereformasi rumah Islam dari dalam dengan mengadakan dialog Islam,” kata Syaikh At-Thayyib.  


“Mari kita hadirkan kepada dunia satu suara Islam, yang mewakili semua dan mencakup semua. Kita sangat menyadari sulitnya tugas ini, karena beberapa sekte ekstremis banyak yang mencari makan dari perpecahan dan perselisihan antara aliran pemikiran Islam, mereka juga menyebarkan perselisihan di kalangan umat Islam,” lanjut dia.

Syaikh At-Thayyib lalu mengutip firman Allah SWT dalam Surat Ali Imran ayat 104 yang berarti “Berpegangteguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, janganlah bercerai berai” dan juga Surat Al Anfal ayat 46 yang berarti “Dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu.”


Imam Besar Mesir itu juga memotivasi Muslim seluruh dunia untuk melanjutkan kesadaran akan pentingnya masalah ini dan vitalitasnya bagi masa depan umat Islam.

Seiring dengan itu semua, Syaikh At-Thayyib menekankan pentingnya pendidikan dalam menghadapi tantangan yang dihadapi bangsa. Harapannya agar dapat merumuskan kurikulum yang bisa disebarluaskan kepada seluruh negeri islam.


“Memberikan kepedulian kepada dunia pendidikan bagi anak-anak kita untuk meningkatkan kesadaran mereka terhadap tantangan-tantangan yang akan dihadapi dunia Islam masa kini, menanamkan dalam diri mereka nilai-nilai persatuan Islam, dan membantah tuduhan-tuduhan yang mendasari sekte-sekte ekstremis dalam menebarkan perpecahan dan perselisihan di kalangan masyarakat,” papar dia.


Syaikh At-Thayyib mengaku kagum akan peran ASFA Foundation yang tak hanya concern terhadap dunia pendidikan, tetapi juga dengan perannya terhadap perdamaian dunia sesuai namanya ‘Assalam Fil Alamin’.

Ia pun mengajak ASFA Foundation untuk terus memikirkan perdamaian dan persatuan umat Islam di Indonesia, Asia Tenggara, bahkan di dunia.

Sementara itu, Ketua ASFA Foundation Haji Syafruddin menyampaikan salam dari Presiden RI Jenderal Prabowo Subianto kepada Syaikh At-Thayyib dengan harapan agar Grand Syaikh Al-Azhar selalu sehat dan sejahtera, serta dimudahkan dalam mengabdi untuk Islam dan umat.


Haji Syafruddin juga menyampaikan bahwa masyarakat Indonesia merasa bangga menjadi bagian dari Al-Azhar Al-Sharif, baik secara manhaj maupun pembelajaran, serta sangat mengapresiasi dan menghormati para ulama Al-Azhar.


“Harapannya juga agar lulusan Al-Azhar di Indonesia mempunyai reputasi yang baik, hadir dalam berbagai posisi kepemimpinan di Tanah Air, dan ikut serta dalam kebangkitan dan kemajuan Indonesia,” ujar Haji Syafruddin.

Tak lupa, ia pun menyampaikan penghargaan yang tinggi kepada Al-Azhar atas dedikasi lembaga itu dalam mendidik generasi muda Muslim dunia, termasuk Indonesia.

Haji Syafruddin juga menyampaikan terima kasih kepada Syaikh At-Thayyib karena telah diberi kesempatan ikut berkhidmah kepada Al-Azhar dalam membina dan mengelola sebagian mahasiswa Indonesia yang sedang belajar di Al-Azhar Kairo.


Menurut Haji Syafruddin, investasi SDM unggul harus dilakukan dengan baik dan terstruktur, karena mereka adalah masa depan bangsa Indonesia.


Ucapan terima kasih dan penghargaan yang sama juga disampaikan oleh Syaikh At-Thayyib atas dedikasi dan pertisipasi ASFA Foundation bersama Al-Azhar dalam pembinaan ribuan  mahasiswa Indonesia di Al-Azhar.


Dalam pertemuan itu, Syaikh At-Thayyib berharap ASFA Foundation dapat meningkatkan perannya yang lebih luas skala global khususnya dalam perdamaian dunia.
Grand Syaikh Al-Azhar itu mengajak ASFA Foundation untuk bersama-sama terlibat aktif dalam menangani konflik-konflik di dunia.

Gagasan itu pun langsung disambut oleh Haji Syafruddin. Rencananya, dalam waktu dekat kedua belah pihak akan membentuk tim khusus bersama untuk membahas lebih detail kerja sama dimaksud.


Dalam pertemuan tersebut, Haji Syafruddin didampingi Dewan Pembina ASFA H. Timothy Savitri, Penasehat ASFA Dr. Hasan Ali Al-Bahar, Irjen Pol (Purn) Dr. Saiful Maltha, Irjen Pol (Purn) Drs. Prasta Wahyu Hidayat, M.Hum., Wakil Ketua Lazis ASFA KH. Anizar Masyhadi, MA. serta Ketua Dewan Pengawas Syariah KH. Anang Rikza dan Atdikbud KBRI Kairo Dr. Abdul Muta’ali.


Sedangkan Syaikh At-Thayyib didampingi oleh Direktur Pendidikan Menengah Al-Azhar Prof. Ayman Abdul Ghani, Penasehat GSA Ambassador Abdurrahman Musa, dan Penasehat GSA Prof. Dr. Nahlah As-Soidy.
Selain bertemu dengan Grand Syaikh Al-Azhar, Haji Syafrudin juga diterima secara khusus oleh Wakil Grand Syaikh Al- Azhar Prof. Dr. Muhammad Ad-Duwqiny, Menteri Wakaf Mesir Prof. Dr. Usamah Sayyid Azhari, dan Mufti Mesir Prof. Dr. Nadhir Ayyadh.

Puncak kegiatan Haji Syafruddin di Mesir adalah dalam rangka menghadiri Wisuda Mahasiswa Internasional (40 negara) Universitas Al-Azhar, yang diikuti oleh ribuan lulusan Al-Azhar tahun 2024 pada Rabu, 5 November 2024 di Al-Azhar Internasional Center, Kairo. Tercatat sebanyak 62 mahasiswa asal Indonesia siap menjalani wisuda itu. (*)