HERALD.ID, JAKARTA – Langit malam di kawasan Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara, berubah menjadi merah membara saat kobaran api melalap sebuah rumah di permukiman padat. Insiden tragis ini mengakhiri hidup empat anggota keluarga yang terjebak di dalam kamar mereka. Kejadian ini menambah daftar panjang kebakaran fatal di wilayah perkotaan yang padat penduduk.
Kronologi Kejadian
Menurut laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta, kebakaran terjadi sekitar pukul 01.41 WIB. Percikan api diduga berasal dari korsleting listrik di rumah milik seorang warga bernama Fauziah. Dalam hitungan menit, api yang semula kecil langsung membesar dan merembet ke dua rumah kontrakan di sekitarnya.
Agam Sahril Maulana (40), bersama istri dan dua anaknya, Yuliani (35), Stepi (8), dan Alfat (3), saat itu tengah terlelap. Ketika sadar rumahnya terbakar, keluarga ini mencoba mencari cara untuk keluar dari rumah. Sempat terdengar suara kaca pecah dan teriakan minta tolong. Dalam situasi panik, mereka mempertimbangkan untuk melompat dari jendela kamar mereka. Namun, api yang semakin besar memblokir setiap jalan keluar, meninggalkan mereka terjebak tanpa pilihan.
“Empat korban berada dalam satu kamar ingin melompat keluar, tetapi api sudah membesar dan mereka terjebak,” ujar Isnawa Adji, Kepala BPBD Jakarta, dalam keterangan pers tertulis.
Kesaksian Warga
Seorang warga yang juga terdampak kebakaran, berhasil menyelamatkan diri dengan cara melompat dari lantai dua. Ia sempat melihat keluarga Agam berada di dalam kamar, namun tak sempat menolong karena kondisi yang tak memungkinkan. “Situasi kacau, api cepat sekali menyebar. Kami hanya bisa berusaha menyelamatkan diri masing-masing,” ujarnya.
Kebakaran tersebut menghanguskan satu rumah dan dua kontrakan yang menampung 19 orang. Para warga yang terdampak langsung diungsikan ke Musala Nurul Hikmah, yang tak jauh dari lokasi kejadian.
Dugaan Penyebab dan Penyelidikan Lebih Lanjut
Kepolisian dan petugas pemadam kebakaran menduga penyebab kebakaran adalah korsleting listrik, sebuah penyebab yang lazim terjadi dalam insiden kebakaran di kawasan padat Jakarta. Pihak berwenang akan melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan penyebab pasti insiden ini dan menilai apakah terdapat kelalaian atau faktor lain yang berperan dalam peristiwa ini.
Pro dan Kontra Penanganan Risiko Kebakaran
Tragedi ini menyoroti kembali perlunya langkah-langkah mitigasi kebakaran di permukiman padat. Sebagian pihak mengusulkan perlu adanya regulasi ketat terkait standar kelistrikan, terutama di kawasan dengan banyak kontrakan. Sementara itu, beberapa pihak lainnya berpendapat bahwa solusi jangka panjang adalah penataan ulang permukiman yang lebih aman dan ramah terhadap risiko bencana.
Pesan Warga
Warga sekitar masih terpukul dan menyampaikan duka mendalam atas meninggalnya keluarga Agam. Di antara mereka yang berkumpul di musala tempat pengungsian, terlihat tatapan kosong dan wajah muram. Anak-anak pun terpaksa tidur tanpa alas yang memadai, jauh dari kenyamanan rumah mereka yang terbakar.
Infografis
- Waktu Kejadian: Jumat, 8 November 2024, pukul 01.41 WIB
- Lokasi: Kelurahan Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara
- Korban: 4 orang tewas, yakni Agam Sahril Maulana (40), Yuliani (35), Stepi (8), Alfat (3)
- Penyebab Dugaan: Korsleting listrik
- Jumlah Pengungsi: 19 orang
Hoax or Not
Beredar di media sosial beberapa rumor terkait penyebab kebakaran yang disebabkan oleh ledakan gas elpiji. Namun, setelah diklarifikasi oleh BPBD Jakarta, kebakaran ini disebabkan oleh korsleting listrik, bukan karena gas elpiji.
Suara Pembaca
“Tragedi ini benar-benar menyayat hati. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan, dan pemerintah bisa segera mengambil tindakan untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.” – Ahmad, Jakarta. (*)