HERALD.ID — Kisah tragis Ali Khalifeh dan keluarganya. Ali, yang baru berusia dua tahun, adalah satu-satunya yang selamat dari keluarganya setelah serangan udara Israel di kota Sarafand.

Ditemukan dalam kondisi kritis setelah terperangkap 14 jam di bawah reruntuhan oleh tim penyelamat, ia kini menjalani operasi amputasi dan perawatan intensif di rumah sakit.

Sementara itu, anggota keluarga lainnya yang selamat, seperti Zainab dan Fatima, menghadapi trauma yang sangat besar. Selain luka fisik yang serius, kehilangan seluruh anggota keluarga membuat mereka harus berjuang dengan luka psikologis yang mendalam.

Kondisi Zainab yang kehilangan penglihatan di satu mata dan mengalami kerusakan tubuh yang signifikan menjadi bukti nyata dampak kemanusiaan dari konflik yang terjadi.

Dalam konflik ini, warga sipil sering menjadi korban dari eskalasi kekerasan yang terus berlanjut. Kasus Ali dan keluarganya memperlihatkan konsekuensi besar yang harus ditanggung oleh mereka yang terjebak di antara bentrokan dan serangan militer, menggugah perhatian dunia akan pentingnya perlindungan bagi warga sipil di wilayah konflik.