HERALD.ID — Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto mendorong Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk meningkatkan kinerja dan mengoptimalkan potensi desa demi menghadapi tantangan masa depan.

Salah satu peluang yang Yandri soroti adalah program makan bergizi gratis yang digagas pemerintah pusat. Ia berharap BUMDes dapat menjadi penyuplai utama bahan baku pangan dalam program tersebut, sekaligus memanfaatkan potensi ekonomi lokal.

Menurut Yandri, BUMDes memiliki potensi besar untuk menjadi percontohan dalam mendukung program pemerintah melalui usaha di bidang pangan lokal. “Gali potensi desa masing-masing, apa yang bisa disuplai oleh pasar lokal,” ujarnya.

Pemerintah berkomitmen mendukung pengembangan BUMDes dengan menyediakan bantuan modal usaha, pelatihan, pemasaran digital, serta platform pemasaran yang dapat dimanfaatkan oleh setiap desa. Dukungan ini diharapkan dapat membantu desa-desa di Indonesia bergerak seirama dengan arahan Presiden Prabowo untuk memperkuat kemandirian ekonomi desa.

Program makan bergizi gratis ini akan dikelola oleh Badan Gizi Nasional (BGN) dengan target sekitar 15-20 juta anak di 82 titik yang tersebar di seluruh Indonesia. Kepala BGN, Dadan Hindayana, mengungkapkan bahwa program ini akan mengandalkan tiga metode utama: pembangunan dapur pusat di wilayah layanan BGN, pendirian dapur di sekolah atau pesantren dengan lebih dari 2.000 siswa, serta kerja sama dengan UMKM untuk suplai makanan bergizi.

Staf Ahli BGN, Ikeu Tanziha, menambahkan bahwa pelaksanaan program ini membutuhkan dukungan yang kuat dari berbagai pihak, termasuk BUMDes dan UMKM. Dengan anggaran sebesar Rp71 triliun, program ini akan difokuskan untuk menyediakan makanan bergizi bagi anak-anak, meskipun jumlah sasaran masih terbatas karena kendala dana.

Dengan kolaborasi lintas sektor ini, BUMDes diharapkan dapat berperan aktif dalam memperkuat ketahanan pangan lokal sekaligus mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas gizi generasi muda Indonesia.