HERALD.ID, RIYADH – Dalam pertemuan persiapan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dan Liga Arab di Riyadh, Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Anis Matta mempertegas komitmen Indonesia terhadap perjuangan Palestina dengan sebuah pidato berbahasa Arab yang penuh semangat.
Di hadapan para pemimpin dan diplomat dunia, Anis Matta mengungkapkan lima langkah konkret untuk mewujudkan kemerdekaan Palestina, sekaligus menyuarakan keteguhan hati Indonesia yang bersimpati pada penderitaan rakyat Palestina.
Dimulai dengan pernyataan tegas mengenai genosida yang tengah berlangsung di Gaza, Anis Matta menyampaikan bahwa dunia kini telah menyaksikan kekejaman yang dilakukan oleh Israel, di bawah kepemimpinan Netanyahu.
“Israel tidak mengerti bahasa apa pun kecuali kekuatan penindasan dan kekejaman,” ujarnya, merujuk pada kebijakan keras Israel terhadap Palestina yang seolah tak terpengaruh oleh resolusi internasional yang hanya menjadi ‘tinta di atas kertas’.
Dengan penuh keyakinan, Wamenlu Anis Matta menegaskan bahwa Indonesia memiliki peran strategis dalam memberikan respons terhadap krisis ini, dengan lima usulan yang bertujuan untuk membebaskan Palestina dari cengkeraman penjajahan.
Di antaranya, Indonesia mendesak peningkatan upaya politik dan diplomatik untuk mengakhiri perang Gaza dan Lebanon, serta menggalang dukungan negara-negara Arab dan Muslim untuk membantu Palestina secara langsung, termasuk pengiriman bantuan kemanusiaan.
“Sebagai bangsa yang lahir dari penderitaan, Indonesia memahami betul apa artinya hidup di bawah penindasan dan kolonialisme. Kami katakan: Kami Semua Palestina,” tegas Anis Matta, memperdalam makna solidaritas internasional.