HERALD.ID, LONDON–Seorang anggota parlemen Partai Buruh Inggris mengkritik badan-badan pengatur sepak bola papan atas atas impunitas yang dinikmati oleh tim-tim Israel di tengah genosida yang sedang berlangsung di Gaza.

Zarah Sultana mengingat bahwa Rusia dengan cepat dilarang dari semua turnamen UEFA dan FIFA setelah melancarkan perangnya terhadap Ukraina pada tahun 2022.

Namun, menurutnya, Israel tidak menghadapi sanksi seperti itu setelah 13 bulan genosida.

Politisi berusia 31 tahun itu dalam unggahan di X menyoroti standar ganda rasis yang mengakar dalam politik & olahraga global.

Banyak pihak mengkritik badan-badan pengelola olahraga papan atas dunia karena masih mengizinkan tim dan atlet Israel berkompetisi dalam ajang olahraga internasional, sementara FIFA untuk sepak bola, FIBA ​​untuk bola basket, dan Komite Olimpiade Internasional segera memberi sanksi kepada Moskow.

Israel terus melancarkan serangan dahsyat di Gaza sejak serangan oleh kelompok perlawanan Palestina Hamas pada bulan Oktober 2023, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera.

Sudah 43.700 lebih orang telah tewas di Gaza, sebagian besar adalah wanita dan anak-anak, dan lebih dari 103.000 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan Palestina.

Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perang mematikannya di Gaza.(ilo)