HERALD.ID – Presiden AS Joe Biden menyambut kedatangan presiden terpilih Donald Trump di Gedung Putih, Washington D.C pada Rabu (13/11) Waktu setempat.
Kedua pemimpin Amerika itu duduk berdampingan di depan api unggun di Ruang Oval, suasana damai yang menutupi ketegangan di antara mereka.
“Saya menantikan transisi yang lancar dan kita akan bicarakan sebagian hal itu hari ini,” kata Joe Biden dalam pertemuan tersebut dikutip Kamis (14/11).
“Selamat datang, selamat datang kembali,” tambahnya.
Semenatara itu, Trump mengapresiasi penerimaan dirinya oleh Presiden Biden di Gedung Putih. “Terima kasih banyak,” kata Trump.
“Politik itu sulit dan dalam banyak kasus politik bukan hal yang terlalu menyenangkan. Dunia menyenangkan sekarang ini dan saya sangat menghargai transisi yang begitu lancar – ini akan berlangsung selancar mungkin – dan saya sangat menghargai itu, Joe. Terima kasih,” sambungnya.
Sementara itu, juru bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre mengatakan, pertemuan itu berlangsung sekitar dua jam.
“Itu adalah pertemuan yang substantif,” kata Jean-Pierre kepada wartawan.
“Mereka membahas masalah keamanan nasional dan kebijakan dalam negeri yang penting yang dihadapi negara dan dunia,” tambahnya.
Kesopanan tradisional menyambut presiden terpilih ke Ruang Oval adalah sesuatu yang tidak dilakukan Trump saat Biden menang pada tahun 2020.
Pertemuan itu sangat kontras dengan kritik yang telah dilontarkan kedua pria itu selama bertahun-tahun. Tim mereka masing-masing memegang posisi yang sangat berbeda dalam berbagai kebijakan, mulai dari perubahan iklim hingga Rusia hingga perdagangan.
Selama pertemuan tersebut, Presiden Biden menekankan prioritasnya untuk sesi Kongres yang tidak lagi berlangsung, termasuk mendanai pemerintah dan menyediakan dana tambahan untuk bantuan bencana, kata Jean-Pierre.
Diketahui, petahana Presiden Biden (politisi Demokrat) mengalahkan Trump dalam pemilihan 2020. Berencana maju kembali untuk kontestasi 2024, Biden mundur dari pemilihan 2024 pada Bulan Juli setelah debat yang gagal dengan Trump dari Partai Republik. Wakil Presiden Kamala Harris kemudian menggantikannya, kendati kemudian kalah dari Trump dalam Pemilu pekan lalu .