HERALD.ID – Rabu, 20 November 2024. Di bawah sinar matahari yang baru saja terbit, suasana pagi itu terasa hangat meski udara masih segar, memenuhi pendopo Lebak Bulus. Anies Rasyid Baswedan, mantan gubernur Jakarta yang penuh semangat, terlihat duduk bersama sejumlah tokoh penting dalam Forum Ulama Habaib (FUHAB), sebuah komunitas yang dikenal dengan pengaruh dan keikhlasannya dalam membimbing umat. Pramono Anung dan Bang Doel, dua figur yang tak asing bagi warga Jakarta, turut hadir dalam pertemuan yang penuh makna ini.
Ketua DPP FUHAB, K.H. Luthfi Zawawi, memimpin diskusi yang sederhana namun penuh makna. Di antara tawa ringan dan gurauan hangat, mereka berbicara tentang Jakarta, tentang bagaimana kota ini butuh perhatian lebih, dan bagaimana mereka yang hadir, dengan perbedaan pandangan dan latar belakang, sepakat untuk mengarahkan langkah mereka demi warga Jakarta. Setiap kata yang terucap menggema dengan harapan, dan setiap keputusan yang diambil terasa begitu penting untuk masa depan ibukota.
Namun, di balik kebersamaan itu, ada sebuah pesan yang lebih dalam yang disampaikan Anies melalui akun media sosialnya, menggambarkan semangat yang menggelora untuk terus berjuang. “Berjuang untuk warga Jakarta,” katanya. Sebuah kalimat yang tidak hanya berbicara tentang politik, tetapi tentang sebuah visi besar yang lebih mengarah pada kepentingan rakyat banyak.
Tak lama kemudian, doa pun dipanjatkan, mengharapkan keberkahan dan kemajuan untuk seluruh rakyat Jakarta. Sebagai penutup, mereka bersama-sama menikmati sarapan nasi uduk Betawi yang hangat, disertai soto Betawi yang menggugah selera. Momen sederhana yang mengandung makna, menjalin kedekatan yang lebih dalam antara tokoh politik dan ulama, sebuah langkah kecil menuju sebuah Jakarta yang lebih baik.
Di luar sana, media sosial pun ramai memperbincangkan momen tersebut, dengan beragam komentar yang mencerminkan gairah politik yang semakin memanas. Ada yang mendukung dengan penuh semangat, ada pula yang mengkritik dengan tajam. Namun, satu hal yang pasti: di balik seluruh dinamika itu, sebuah Pilkada DKI Jakarta yang penuh warna sedang mempersiapkan dirinya untuk babak baru. (*)