HERALD.ID, DEN HAG–Beberapa negara mengatakan akan menangkap Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, tetapi negara lain menolak putusan pengadilan di Den Hag itu.

Berikut ini adalah pernyataan berbagai negara tentang apakah mereka akan menangkap Netanyahu jika ia bepergian ke wilayah mereka seperti dikutip dari The Standard.

Inggris

Downing Street mendukung ICC pada hari Kamis setelah mengeluarkan surat perintah penangkapan, dengan mengatakan Pemerintah menghormati independensi pengadilan.

Namun, Menteri Dalam Negeri Yvette Cooper menolak pada hari Jumat untuk mengatakan apakah Netanyahu atau mantan menteri pertahanannya Yoav Gallant akan ditangkap jika mereka datang ke Inggris.

Dia mengatakan sebagian besar investigasi ICC tidak pernah menjadi masalah sistem hukum atau pemerintah Inggris. “Dalam kasus apa pun, jika memang ada, ada proses yang tepat yang perlu diikuti dan oleh karena itu tidak pantas bagi saya untuk mengomentarinya,” katanya.

Amerikan Serikat

AS bukan anggota ICC, dan presiden AS Joe Biden telah menggambarkan surat perintah penangkapan itu sebagai keterlaluan.

“Apa pun yang mungkin disiratkan ICC, tidak ada kesetaraan – tidak ada – antara Israel dan Hamas. Kami akan selalu mendukung Israel dalam menghadapi ancaman terhadap keamanannya,” kata Biden.

Gedung Putih juga mengatakan sangat prihatin dengan kesibukan jaksa penuntut untuk mencari surat perintah penangkapan dan kesalahan proses yang meresahkan yang menyebabkan keputusan ini.

Irlandia

Ketika ditanya oleh penyiar nasional Irlandia RTE apakah Netanyahu akan ditangkap di Irlandia, Perdana Menteri Taoiseach Simon Harris mengatakan pada hari Jumat: “Ya, tentu saja. Kami mendukung pengadilan internasional dan kami menerapkan surat perintah mereka.”

Ia tidak ditanya tentang individu lain, tetapi wakil perdana menteri negara itu kemudian mengatakan surat perintah terhadap pimpinan Hamas juga pastinya akan dilaksanakan.

Prancis

Prancis awalnya mengisyaratkan akan menangkap perdana menteri Israel jika ia datang ke wilayahnya. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Christophe Lemoine menyebutnya sebagai masalah hukum yang rumit tetapi mengatakan Prancis mendukung tindakan pengadilan tersebut.

“Memerangi impunitas adalah prioritas kami, Tanggapan kami akan sejalan dengan prinsip-prinsip ini,” katanya.

Namun, Prancis melunakkan reaksinya pada hari Jumat, dengan Lemoine mengatakan negara itu mencatat surat perintah pengadilan dan menegaskan kembali keterikatannya pada pekerjaan pengadilan yang independen.

Jerman

Berlin mengatakan akan memeriksa dengan saksama surat perintah penangkapan tetapi tidak akan mengambil langkah lebih lanjut sampai kunjungan ke Jerman direncanakan, kata juru bicara pemerintah pada hari Jumat.

“Pemerintah Jerman terlibat dalam penyusunan undang-undang ICC dan merupakan salah satu pendukung terbesar ICC – sikap ini juga merupakan hasil dari sejarah Jerman,” kata juru bicara tersebut.

“Pada saat yang sama, merupakan konsekuensi dari sejarah Jerman bahwa kami memiliki hubungan yang unik dan tanggung jawab yang besar dengan Israel,” lanjutnya.

Italia

Menteri Luar Negeri Italia Antonio Tajani mengatakan Roma akan mempertimbangkan dengan sekutu bagaimana menafsirkan keputusan tersebut dan bertindak bersama.

“Kami mendukung ICC … pengadilan harus memainkan peran hukum dan bukan peran politik,” tambahnya.

Hongaria

Perdana Menteri Hongaria Viktor Orbán mengatakan bahwa ia tidak hanya akan menentang pengadilan – Hongaria adalah anggota – tetapi juga akan memberikan undangan kepada Netanyahu untuk pergi ke Budapest.

Orbán menyebut surat perintah itu sangat kurang ajar dan sinis, seraya menambahkan: “Putusan ICC tidak akan berlaku di Hongaria, dan kami tidak akan mengikuti isinya,” tegasnya.

Belgia

Kementerian Luar Negeri Belgia menyatakan bahwa mereka mendukung pekerjaan ICC, dan bahwa mereka yang bertanggung jawab atas kejahatan yang dilakukan di Israel dan Gaza harus dituntut di tingkat tertinggi, terlepas dari siapa yang melakukannya.

Belanda

Menteri luar negeri Belanda Caspar Veldkamp, ​​yang negaranya menjadi tuan rumah Mahkamah Pidana Internasional, telah mengonfirmasi bahwa Belanda akan menangkap Netanyahu jika ia tiba di tanah Belanda.

“Garis dari pemerintah jelas. Kami berkewajiban untuk bekerja sama dengan ICC … kami mematuhi 100% Statuta Roma,” katanya di parlemen negara itu.

Turki

Partai berkuasa Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyambut baik surat perintah penangkapan tersebut, menyebutnya sebagai keputusan yang dibuat demi kemanusiaan.

Omer Celik, juru bicara partai Erdogan, mengatakan di platform media sosial X bahwa Netanyahu dan Gallant pada akhirnya akan dimintai pertanggungjawaban atas genosida.

Swiss

Kantor Kehakiman Federal Swiss mengatakan bahwa mereka berkewajiban untuk bekerja sama dengan ICC berdasarkan Statuta Roma dan karena itu harus menangkap Netanyahu, Gallant, atau Masri jika mereka memasuki Swiss.

Swedia

Menteri Luar Negeri Swedia Maria Malmer Stenergard mengatakan Swedia dan Uni Eropa mendukung pekerjaan penting pengadilan dan melindungi independensi dan integritasnya.

Otoritas penegak hukum Swedia memutuskan penangkapan subjek surat perintah ICC di wilayah Swedia, tambahnya.

Kanada

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau telah mengisyaratkan negaranya akan menahan perdana menteri Israel berdasarkan surat perintah jika dia berkunjung.

“Sangat penting bagi semua orang untuk mematuhi hukum internasional,” kata Trudeau seraya menambahkan negaranya akan mematuhi putusan pengadilan internasional. (ilo)