HERALD.ID, GAZA–Lebih dari 1.000 dokter dan perawat termasuk di antara sedikitnya 44.211 orang yang tewas dalam serangan Israel selama 13 bulan di Jalur Gaza.
Angka tersebut diungkap pejabat di daerah kantong Palestina yang diperintah Hamas itu pada hari Minggu waktu setempat.
Kantor Media Pemerintah Gaza melaporkan, lebih dari 310 personel medis lainnya ditangkap, disiksa, dan dieksekusi di penjara,.
“Tentara Israel juga mencegah masuknya pasokan medis, delegasi kesehatan, dan ratusan ahli bedah ke Gaza,” kata mereka menurut Kantor Berita Anadolu seperti dikutip Common Dreams.
Mereka menjelaskan bahwa rumah sakit telah menjadi target nyata bagi tentara Israel, yang mengebom, mengepung, dan menyerbunya. Militer zionis menurut mereka menewaskan dokter dan perawat, serta melukai orang lain setelah secara langsung menargetkan mereka.
Pernyataan itu muncul setelah direktur rumah sakit utama yang berfungsi sebagian di Gaza utara terluka dalam serangan Israel.
Hussam Abu Safiyeh adalah direktur Rumah Sakit Kamal Adwan—yang, menurut Al Jazeera, telah berulang kali diserang oleh pasukan Israel, merusak generator, tangki bahan bakar, dan stasiun oksigen utama di fasilitas tersebut.
“Orang-orang ini, mereka menargetkan semua orang, tetapi saya bersumpah, ini tidak akan menghentikan kami untuk melanjutkan pekerjaan kemanusiaan kami. Kami akan terus menyediakan layanan ini berapa pun biayanya,” tegas Hussam Abu Safiyeh. (ilo)