HERALD.ID – Pidato Presiden Prabowo Subianto yang menegaskan menghormati pedagang kaki lima hingga buruh kembali viral.
Hal itu diunggah akun media sosial Gerindra menanggapi polemik Gus Miftah yang mengolok-olok pedagang es teh saat ceramah di Magelang, Jawa Tengah. Padahal Gus Miftah merupakan Utusan Khusus Presiden (UKP) Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.
Prabowo yang juga Ketua Umum Partai Gerindra menganggap pedagang kaki lima adalah orang yang mulia.
“Saudara boleh bangga jadi sarjana tapi saya dalam hati saya sebenarnya saya sangat hormat sama pedagang kaki lima, sama tukang ojol, sama tukang bakso, sama petani, sama buruh tani, sama pekerja harian, sama buruh di pelabuhan, sama nelayan yang nyawanya dipertaruhkan untuk cari makan untuk istri dan anaknya,” kata Prabowo dikutip Rabu (4/12).
“Si pedagang kaki lima tiap hari keluar. Dia dorong itu keringat fisik mencari makan untuk anak dan istrinya. Itu yang kita hormati. Mereka mulia, mereka jujur, mereka halal,” sambungnya.
Hal itu disampaikan Prabowo saat menjabat Menteri Pertahanan di hadapan ratusan wisudawan dan wisudawati Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI) di Trans Convention Center, Bandung, Jawa Barat, Kamis (29/2/2024).
Ketua Umum Partai Gerindra ini mengatakan ilmu para sarjana harus bermanfaat bagi rakyat kecil. Ia juga mengingatkan agar akademisi dari semua jenjang pendidikan untuk mengedepankan kepentingan rakyat.
“Saya ingatkan ini. Hai para sarjana, hai para professor, hai para teknokrat. Ilmumu harus untuk bangsa dan rakyatmu. Ilmumu untuk bangsa dan negara,” kata dia.
Untuk diketahui, Gus Miftah menjadi sorotan publik karena kedapatan mempermalukan atau mengolok-olok seorang pria pedagang es yang hadir di acara Magelang Bersholawat Bersama Gus Miftah Habiburrohman, Gus Yusuf Chudlori, Habib Zaidan Bin Yahya.
Ada seorang pedagang es teh dan air mineral kemasan hadir di acara tersebut. Dagangannya dibawanya di atas kepalanya.
Sebagian yang hadir di acara itu berteriak meminta Gus Miftah memborong dagangan pria yang menyaksikan dakwah sambil berdiri itu.
Namun, Gus Miftah nyeletuk mengolok-olok pedagang minuman itu. “Es tehmu masih banyak tidak? Masih? Ya sana jual goblok,” celetuk Gus Miftah pakai bahasa Jawa yang disambut tawa mereka yang sepanggung dengan dirinya.