HERALD.ID, JAKARTA – Gemuruh tepuk tangan bergema di aula rekapitulasi suara KPU Jakarta Utara. Di antara saksi calon, pemangku kepentingan, dan pengawas pemilu, sebuah pengumuman penting menggema: pasangan Pramono Anung Wibowo dan Rano Karno dinyatakan sebagai pemenang Pilkada DKI Jakarta untuk wilayah Jakarta Utara.
“Pasangan nomor urut 3 berhasil meraih 328.486 suara dari total enam kecamatan di Jakarta Utara,” ujar Ketua KPU Jakarta Utara, Abdul Bahder Maloko, sembari menandatangani dokumen resmi rekapitulasi suara pada Selasa malam, 3 Desember 2024.
Angka ini menempatkan Pramono-Rano jauh di depan pesaing utama mereka, pasangan Ridwan Kamil-Siswono yang mengantongi 261.463 suara, dan pasangan independen Dharma Pongrekun-Kun Wardana dengan 77.026 suara.
Rekapitulasi Angka yang Bercerita
Dari total 712.367 suara yang digunakan, sebanyak 666.975 suara dinyatakan sah, sementara 45.392 suara lainnya tidak memenuhi syarat. Dengan daftar pemilih tetap (DPT) sebanyak 1.345.815 orang, tingkat partisipasi masyarakat berada di angka 52,9 persen, sebuah pengingat bahwa masih ada pekerjaan rumah untuk membangun kepercayaan publik terhadap proses demokrasi.
Wilayah Jakarta Utara, yang mencakup enam kecamatan—Cilincing, Kelapa Gading, Koja, Pademangan, Penjaringan, dan Tanjung Priok—mencerminkan dinamika pemilih ibu kota yang kompleks. Di antara hiruk-pikuk jalan raya dan pemukiman padat, Pramono-Rano berhasil merebut hati para pemilih dengan pesan mereka yang menjanjikan pemerataan pembangunan dan revitalisasi kawasan.
Pemilih di Balik Angka
Data menunjukkan bahwa jumlah suara berasal dari 326.038 pemilih pria dan 386.329 pemilih wanita. Bahkan kelompok pemilih disabilitas yang berjumlah 2.220 orang ikut ambil bagian, membuktikan inklusivitas demokrasi yang semakin berkembang.
“Angka ini lebih dari sekadar statistik. Ini adalah bukti bahwa warga Jakarta Utara percaya pada perubahan yang ditawarkan oleh pasangan Pramono-Rano,” ujar salah satu pengamat politik yang hadir dalam rekapitulasi tersebut.
Menerobos Tantangan, Menuju Harapan Baru
Dengan total surat suara sebanyak 1.383.032, KPU mencatat hanya 712.367 yang digunakan, sementara 823 lembar rusak atau keliru dalam pencoblosan. Abdul Bahder menegaskan, setiap suara dihitung dengan transparansi maksimal.
“Seluruh proses ini adalah cerminan dari upaya kami untuk menjaga integritas demokrasi,” ujarnya.
Seiring malam yang semakin larut, para pendukung pasangan Pramono-Rano Karno menyambut kemenangan ini dengan semangat yang baru. Bagi mereka, hasil ini bukan hanya tentang angka, tetapi tentang harapan akan Jakarta yang lebih adil dan sejahtera.
Di aula rekapitulasi yang mulai lengang, hanya satu pertanyaan yang tersisa: bagaimana Pramono-Rano akan merealisasikan janji besar mereka untuk Jakarta? Warga menunggu, penuh harap, di tengah gelombang demokrasi yang telah memberi suara pada setiap sudut kota. (*)