HERALD.ID, JAKARTA –– Maudy Ayunda memberikan tanggapan tegas terhadap anggapan miring mengenai perempuan lulusan S2.

Penyanyi sekaligus aktris ini mengungkapkan pandangannya dalam sebuah unggahan di media sosial yang menjadi perbincangan hangat.

Dalam unggahan tersebut, Maudy menyoroti stigma yang masih sering ditemui di masyarakat, yaitu asumsi bahwa perempuan yang menempuh pendidikan tinggi, khususnya S2, akan kesulitan menemukan pasangan hidup.

Menurut Maudy, pandangan semacam itu tidak hanya keliru tetapi juga mengabaikan pentingnya pendidikan bagi perempuan.

“Banyak yang bilang, ‘Ngapain S2, nanti malah susah cari suami.’ Padahal, kalau perempuan memilih untuk jadi ibu rumah tangga sekalipun, pendidikan tetap memberikan dampak besar, baik untuk dirinya, anak-anaknya, maupun lingkungan sekitar,” ujarnya.

Sebagai lulusan University of Oxford di jurusan Politics, Philosophy, and Economics (PPE) untuk S1 dan program joint degree Administrasi Bisnis dan Pendidikan di Stanford University untuk S2, Maudy memiliki latar belakang akademik yang mengesankan.

Baginya, pendidikan adalah investasi yang tak pernah sia-sia. Ilmu yang diperoleh, lanjutnya, akan terus bermanfaat, tidak hanya bagi individu, tetapi juga komunitas di sekitarnya.

Selain itu, Maudy menekankan pentingnya peran perempuan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk perekonomian.

“Perempuan itu setengah dari populasi dunia. Potensi mereka untuk memberikan kontribusi terhadap perekonomian dan keluarga sangat luar biasa,” katanya.

Ia juga menegaskan bahwa setiap orang, termasuk perempuan, berhak untuk terus berkembang dan menjadi versi terbaik dari dirinya.

Melalui pernyataannya, istri Jesse Choi ini ingin mendorong masyarakat untuk menghargai pendidikan tanpa membatasi perempuan dalam peran tertentu.

Bagi Maudy, pendidikan adalah hak asasi yang seharusnya mendukung perempuan dalam menjalani kehidupan yang lebih baik, baik di ranah domestik maupun profesional. (*)