HERALD.ID, JAKARTA — Riuh rendah dunia politik tak meredupkan semangat Ridwan Kamil (RK). Meski harus mengakui kekalahan dalam Pilkada Jakarta 2024, sosok yang dikenal sebagai pemimpin inovatif itu menepis anggapan dirinya akan kehilangan arah tanpa jabatan. Dalam sebuah jumpa pers di Jakarta, RK menegaskan, pengabdian tidak melulu soal jabatan.
“Saya masuk politik bukan untuk mencari pekerjaan, tapi untuk mengabdi,” ujar RK dengan nada penuh ketegasan. Matanya menyorot keyakinan yang kuat, seolah ingin menegaskan bahwa kalah dalam kontestasi politik tak membuat dirinya kehilangan nilai juang.
“Sebelum masuk politik, saya adalah orang yang sangat sibuk, tanpa jabatan pun saya tetap orang sibuk.”
RK memaparkan kiprahnya yang melampaui sekadar jabatan publik. Ia adalah arsitek ulung, dosen di universitas ternama, dan juga kurator pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). Semua itu, katanya, adalah wujud dari pengabdiannya kepada bangsa.
Isu Jabatan Wakil Menteri
Spekulasi bahwa RK akan menerima posisi sebagai wakil menteri di kabinet Presiden Prabowo Subianto santer beredar. Namun, RK menanggapi rumor tersebut dengan santai. Ia menolak disebut mengejar jabatan demi eksistensi. Bagi RK, politik adalah sarana memperjuangkan cita-cita, bukan sekadar panggung kekuasaan.
“Saya masuk politik karena banyak kekecewaan yang ingin saya ubah,” ungkapnya. “Politik itu bisa dilakukan dari berbagai jalur, tak harus lewat jabatan formal.”
Hasil Pilkada Jakarta
Seperti yang diumumkan oleh KPU, pasangan Pramono Anung-Rano Karno dari PDIP dan Hanura berhasil meraih 50,07% suara, mengalahkan RK dan pasangannya, Suswono, yang memperoleh 39,40%. Meski kalah, RK tetap menunjukkan sikap ksatria dengan tidak larut dalam kekecewaan.
Di bawah gemerlap lampu ruang jumpa pers, Ridwan Kamil membuktikan bahwa seorang pemimpin sejati tidak terdefinisi oleh jabatan, tetapi oleh komitmen untuk terus bekerja dan mengabdi demi negeri yang dicintainya. (*)