HERALD.ID, JAKARTA–Petinggi PDI-Perjuangan, Ganjar Pranowo menolak kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 12 persen.
Dalam video yang beredar luas di media sosial, khususnya X, mantan calon presiden itu menyebut kebijakan pemerintah ini akan menyulitkan rakyat.
“Hari ini kita berhadapan dengan kebijakan yang bisa membuat ngilu sendi kehidupan rakyat, kenaikan pajak pertambahan nilai menjadi 12 persen. Menaikkan PPN 12 persen mungkin terlihat sebagai solusi cepat, tapi sebenarnya ada jalan yang lain,” kata Ganjar dalam video.
Eks Gubernur dua periode Jawa Tengah itu memaparkan beberapa jalan yang bisa ditempuh pemerintah tanpa harus membebani masyarakat.
Pertama, pajak kekayaan yang menarget mereka yang memiliki aset besar. Menurutnya, ini bisa menghasilkan Rp81,6 triliun. “Ini mengurangi ketimpangan tanpa membebani kelompok miskin,” ujarnya.
Lalu kata dia ada windfall tax dari sektor tambang dan kelapa sawit. “Dengan potensi yang kurang lebih kita bisa dapatlah penerimaan negara Rp300 triliun,” jelasnya.
Selanjutnya, ada pajak karbon yang tidak menurut dia bukan hanya mendatangkan pendapatan tetapi juga menyelamatkan lingkungan di Indonesia..
“Kebijakan-kebijakan ini, disamping meningkatkan penerimaan negara juga memberikan rasa keadilan bagi masyarakat,” tegasnya.
Makanya, ia berharap kebijakan kenaikan PPN 12 persen ini kembali didiskusikan. “Saya mengajak semuanya, mari kita pikirkan kembali kebijakan ini. Mari kita berani memilih jalan yang lebih adil dan lebih visioner. Mari kita diskusi,” tandasnya. (ilo)