HERALD.ID, JAKARTA–Eks Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Yudi Purnomo Harahap mentweet “sindiran” pada lembaga antirasuah tersebut. Itu setelah Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Tessa Mahardhika menganulir pernyataan Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Rudi Setiawan.
Sebelumnya, Rudi mengungkap soal adanya dua tersangka dalam kasus dugaan korupsi terkait penggunaan dana corporate social responsibility (CSR) dari Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Tessa kepada wartawan kemudian mengatakan belum ada tersangka di surat perintah penyidikan dan menyebut Rudi kemungkinan salah melihat atau mengingat perkara yang lain.
Tentu saja itu cukup mengejutkan. Apalagi, Rudi sebelumnya menyebut dua tersangka itu telah ditetapkan sejak beberapa bulan lalu.
Yudi Purnomo Harahap pun menanggapi pemberitaan terkait bantahan Tessa dengan sebuah tweet singkat di akun X pribadinya, @yudiharahap46.
“Jangan nangis ya tweeps,” tulis Ketua Wadah Pegawai KPK 2018-2021 tersebut.
Netizen pun ikut berkomentar. Mereka menganggap ada yang aneh dalam kasus ini. “Bukan masuk angin lagi, udah gejala asam lambung,” komentar pengguna X dengan akun bernama @si_ashoff menanggapi tweet Yudi Purnomo Harahap.
Yang lain mempertanyakan koordinasi di KPK dan koreksi yang dilakukan jubir terhadap penyataan seorang deputi yang menurut mereka posisinya lebih tinggi. “Ini jubir kerjaannya koreksi deputi terus. Di kpk ada tata krama ga sih?” kritik @CAMERALIVE6849.
Warganet lain melontarkan persepsi publik yang mungkin muncul dari kejadian tak lazim ini. “Wajar ga sih mas kalau banyak yg kemudian mikir sdh ada deal sebelum statemen ralat di atas?” tanya @blank0429.
Sementara pemilik akun X bernama @firvan717 menyebut apa yang terjadi menunjukkan ketidakprofesionalan mereka. “Kerja kok seperti main main,” tegasnya. (ilo)