HERALD.ID, MAKASSAR – Malam pergantian tahun seharusnya menjadi momen kebersamaan dan harapan baru. Namun, bagi keluarga Rudy S. Gani, malam 31 Desember 2024 di Desa Pattukulimpoe, Kecamatan Lappariaja, Bone, menjadi malam kelabu yang meninggalkan luka tak terhapuskan. Rudi, seorang advokat berdedikasi, tewas tertembak oleh pelaku misterius yang diduga terlatih.
Sehari Sebelum Malam Naas
Sehari sebelum tragedi, Rudy masih menjalankan tugasnya sebagai seorang pengacara. Ia menghadiri sidang di Pengadilan Negeri Bone, mendampingi kliennya dalam kasus penyerobotan tanah. Rekannya, Herman, mengungkapkan, Rudy sempat menyampaikan kegelisahan yang mengganjal selama tiga minggu terakhir.
“Perasaanku tidak enak ini sudah sekitar 3 minggu. Ada lawanku ini,” ujar Rudy, seperti diingat Herman. Namun, tidak ada yang menyangka bahwa firasat itu akan menjadi pertanda tragedi yang menanti di malam pergantian tahun.
Malam Kelabu di Teras Rumah
Saat tragedi terjadi, Rudy sedang duduk di teras rumah mertuanya bersama istrinya, Hj. Maryam, dan keluarga besar. Mereka menikmati makan malam sederhana, berbagi canda sambil menunggu detik-detik pergantian tahun. Suasana berubah mencekam ketika sebuah minibus berhenti di depan rumah. Lampu depannya tetap menyala, menciptakan bayangan gelap di sekitarnya.
Tak lama kemudian, suara letusan memecah keheningan malam. Maryam berbalik dan melihat suaminya tergeletak di lantai, bersimbah darah. Awalnya, ia mengira Rudy mengalami pecah pembuluh darah, namun luka di sisi hidung mengungkap kenyataan yang lebih mengerikan.
“Saya baru tahu setelah polisi bilang di puskesmas bahwa dia ditembak,” tutur Maryam dengan suara bergetar.
Pelaku yang Diduga Terlatih
Hasil autopsi di RS Bhayangkara Makassar mengungkap bahwa Rudi tewas akibat satu tembakan di kepala, sebuah headshot yang menandakan keahlian menembak tingkat tinggi. Polisi menduga pelaku adalah orang terlatih, mungkin seorang sniper atau penembak profesional.
“Ada satu peluru yang bersarang di kepala korban. Korban dipastikan tewas dengan satu kali tembakan,” kata Iptu Rayendra Muhtar, Kasi Humas Polres Bone.
Pelaku langsung melarikan diri menggunakan minibus setelah melepaskan tembakan. Polisi kini telah membentuk tim khusus, dibantu Tim Labfor dan Resmob, untuk menyelidiki kasus ini.
Jejak Kasus dan Komitmen Keadilan
Rudy dikenal sebagai advokat yang gigih dan penuh dedikasi. Ia sering menangani kasus besar, mulai dari pidana hingga perdata. Meski demikian, istrinya menegaskan bahwa Rudy tidak pernah memiliki musuh yang nyata. “Bapak itu orangnya sabar, tidak pernah cekcok sama orang,” kenang Maryam.
Kasus terakhir yang ditanganinya adalah pendampingan hukum dalam perkara penyerobotan tanah, di mana ia mewakili pihak terlapor. Namun, hingga kini belum ada kejelasan apakah kasus tersebut berkaitan dengan kematiannya.
Duka di Tengah Harapan Tahun Baru
Jenazah Rudy dibawa ke rumah duka di Makassar sebelum dimakamkan di Pangkep, kampung halaman istrinya. Isak tangis keluarga dan kerabat mengiringi perjalanan terakhirnya, sementara salah satu anaknya yang berada di luar negeri harus segera pulang untuk menghadiri pemakaman.
Kepergian Rudy meninggalkan luka mendalam bagi keluarganya, komunitas hukum, dan masyarakat Sulawesi Selatan. Tragedi ini menjadi pengingat kelam akan risiko yang sering mengintai para pembela keadilan.
Kini, komunitas hukum dan masyarakat bersatu menyerukan agar kasus ini diungkap dengan tuntas. Perjamuan terakhir Rudy menjadi simbol bahwa keadilan sering kali diperjuangkan dengan harga yang sangat mahal. Namun, perjuangannya untuk membela hukum dan kebenaran akan selalu dikenang sebagai warisan seorang pejuang hukum yang gigih. (*)