HERALD.ID, JAKARTA – Kabar duka yang menyelimuti keluarga Ilyas Abdurahman, pemilik usaha rental mobil yang tewas tertembak di Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak, membawa gema yang tak hanya terdengar di jagat kriminal, tetapi juga mengguncang institusi kepolisian.
Di balik tragedi penembakan yang merenggut nyawa Ilyas, muncul tudingan miring terhadap Kapolsek Cinangka, AKP Asep Iwan Kurniawan, yang disebut-sebut menolak mendampingi korban dalam proses penarikan mobil rental yang hilang.
Dalam senyap malam yang dihiasi gegap gempita Tahun Baru, sebuah permohonan tolong terlontar dari Rizky Agam, anak Ilyas, kepada Polsek Cinangka. Kala itu, Rizky bersama ayahnya telah menemukan lokasi mobil rental mereka yang dibawa kabur oleh penyewa. Mobil Honda Brio itu terdeteksi berada tak jauh dari kantor polisi, hanya sekitar 200 meter.
Dengan harapan besar, Rizky meminta pendampingan aparat agar proses pengambilan kendaraan berlangsung tanpa gesekan. Namun, harapan itu pupus. Polisi yang berjaga malam itu, Brigadir Deri, meminta Rizky dan keluarganya untuk membuat laporan resmi lebih dahulu.
“Kami sudah membawa bukti kepemilikan lengkap, BPKB, STNK, bahkan kunci serep. Tapi tetap saja kami disuruh membuat laporan polisi terlebih dahulu. Padahal, situasi darurat,” tutur Rizky dengan nada getir.
Pihak kepolisian berdalih bahwa mereka perlu memastikan legalitas kendaraan yang akan ditarik. Namun, bagi keluarga Ilyas, keputusan tersebut terasa seperti pil pahit yang terpaksa ditelan di tengah kondisi genting. Terlebih lagi, Rizky menyebut bahwa petugas piket malam itu telah menghubungi Kapolsek untuk meminta arahan. Sayangnya, keputusan yang datang dari AKP Asep Iwan Kurniawan tak berpihak pada korban.
“Petugas piket sudah menelepon Kapolsek, tapi beliau tetap mengatakan tidak bersedia mendampingi,” kata Rizky dengan mata berkaca-kaca.