HERALD.ID, BALI – Bali, Pulau Dewata yang selama ini dikenal dengan keramahan dan keindahannya, mendadak tercoreng oleh kabar tragis yang menyayat hati. Malam pergantian tahun yang seharusnya dipenuhi cahaya kembang api dan tawa wisatawan berubah menjadi mimpi buruk bagi seorang turis asal China berinisial JT. Di tengah gelapnya malam, ia menjadi korban dari kejahatan yang tak termaafkan—pemerkosaan dan perampokan oleh seorang pengemudi ojek pangkalan.
Pantai Nyang Nyang, yang sore harinya dihiasi langit jingga dan suara ombak yang menenangkan, menjadi saksi bisu peristiwa ini. Usai pesta kembang api yang meriah, JT bersama enam rekannya berencana kembali ke vila mereka di Jalan Labuansait, Pecatu. Empat di antaranya telah mendapatkan tumpangan, sementara JT dan dua temannya masih menunggu di pinggir jalan, berharap ada ojek yang lewat.
Namun, ketika malam semakin larut, kesabaran mereka mulai menipis. JT memutuskan berjalan menuju pangkalan ojek terdekat. Di sana, ia melihat seorang pengemudi yang baru saja menurunkan penumpang. Dengan rasa lega, JT mendekati pengemudi tersebut, berharap perjalanan pulangnya akan segera dimulai.
Namun harapan itu berubah menjadi horor.