HERALD.ID, YOGYAKARTA – Senin, 6 Januari 2024, Program Makan Bergizi Gratis dimulai. Meski begitu, sejauh ini Pemda DIY justru mengaku belum menerima informasi lanjutan terkait program nasional tersebut.

Hal ini disampaikan Kepala Bappeda DIY, Ni Made Dwipanti Indrayanti saat ditemui di kantornya, Senin, 6 Januari 2025.

“Jadi mungkin memang teman-teman mendengar adanya SP ya yakni Satuan Pelayanan, dimana juga disana melibatkan TNI Polri ya untuk terlibat di dalam suplai dari bahan pangan. Tapi secara teknis untuk program ini yang berkaitan dengan pusat, memang kami hanya menerima saja ya, termasuk di DIY dimana saja juga kami mungkin belum terinfokan dengan itu,” katanya kepada awak media.

Meski begitu, lanjut Ni Made menjelaskan, Pemda DIY telah menyiapkan anggaran sebanyak Rp42 miliar untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Jumlah itu telah tertulis melalui pedoman penyusunan APBD 2025, yang dimana memang diminta Pemerintah Pusat ada kontribusi dari daerah untuk dapat ikut serta di dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG).

“Untuk DIY sendiri secara hitungan itu sedang (kemampuan keuangannya), sehingga kontribusinya 2,5 dari PAD. Kita sudah menyiapkan sebesar Rp42 miliar. Dana itu kami, istilahnya di dinas pendidikan, kan harus ada posnya ya. Anggaran itu Rp42 miliar. Kemudian untuk teknisnya memang belum ada juklak-juklis dari pusat untuk pelaksanaan di daerah,” jelasnya.

Sebelumnya, wilayah di DIY yang menjadi pilot project MBG ini adalah Kabupaten Kulon Progo.

“Setahu kami masih pilot project program ini yakni Kulon Progo saja. Tapi kalau untuk kemudian per 6 Januari ini untuk DIY ini kami belum terinfokan secara detail ya (datanya dimana saja),” katanya.

Diketahui, pelaksanaan MBG serentak di DIY sendiri terdapat 3 SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi).

“Ada 3 SPPG di DIY, kalau menurut informasi diawal bahwa satuan pelayanan ini dari sisi penanggung-jawab ada 40 orang melayani 3000-an penerima,” sebutnya.

Pihaknya mengklaim, tiga SPPG tersebut sudah melakukan koordinasi dengan Pemerintah Pusat.

“Yang tiga SPPG tadi koordinasikan langsung ke pusat. Termasuk ini sudah ke dinas kesehatan, karena kan untuk menjaga jaminan higienis juga,” tuturnya.

Ni Made kembali menegaskan, pihaknya masih menunggu arahan lebih rinci program MBG tersebut.

“Kami masih menunggu juga ya, tadi pagi kami sudah mengkoordinasikan teman-teman untuk segera merapat. Karena program ini kan baru awalan. Jadi mungkin akan ada evaluasi sejauh mana implementasi dari program ini,” jelasnya. (*)

Penulis: Olivia Rianjani