HERALD.ID, JAKARTA–Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Fahri Hamzah membangga-banggakan program Makan Bergizi Gratis (MBG) Prabowo-Gibran. Namun, bukan pujian yang didapat, melainkan komentar pedas.

Waketum Partai Gelora itu dalam unggahannya di akun X pribadinya, @Fahrihamzah, mengatakan hari Senin kemarin yang merupakan awal dimulainya MBG menjadi tonggak bersejarah bahwa pemerintah hadir sejak dini dalam investasi membangun bangsa menuju Indonesia Emas 2045.

“Atas nama Rakyat Indonesia, kemarin tanggal 6 Januari 2025. Program Makan Bergizi Gratis secara resmi dimulai. Hari ini sejarah mencatat, bahwa pemerintah hadir sejak dini dalam investasi membangun bangsa menuju Indonesia Emas 2045, dengan Sumber Daya Manusia yang unggul, bedaya saing dan tangguh,” tulisnya.

Unggahan Fahri langsung diserbu netizen. Dari pantauan Herald.id, nyaris tidak ada pujian untuk program itu. Yang ada malah keluhan, kritik, hingga cemooh. Beberapa warganet juga menyelipkan foto-foto menu makanan yang dibagikan ke siswa.

“Kaga usah bawa2 nama kita Pak. Orang Indonesia ga pernah kekurangan makanan. Mereka kekurangan akses ke sumberdaya yang dikuasai oleh oligarki. Kalau pinter harusnya itu yg diberesin,” komentar pengguna X dengan akun bernama @MakasepMMA.

“Kenapa harus ada kata “gratis”? Bukankah ini tidak mendidik? Seolah-olah ini kebaikan pemerintah. Padahal ini adalah kewajiban pemerintah. Lalu yang menambah ketidaktepatan kata “Gratis” adalah “bukankah ini berasal dari pajak?”. Gak baik bernegara dengan cara-cara demikian,” imbuh @DaniPutra2.

Yang lain menyebut bahwa program ini tidak tepat sasaran di beberapa daerah. “Harusnya prioritaskan daerah dengan penduduk penghasilan rendah. Anak-anak yang asupan gizinya terbatas. Bukan di kota besar dan sekolah unggulan,” kata @garinps.

“Menyiapkan Indonesia emas itu sebenarnya sudah sejak dulu dilakukan oleh para pendahulu bangsa dengan berbagai cara. namun tidak dgn memberi makan gratis . Jadi jangan merasa sebagai pahlawan! Ini sudah siang Bung @Fahrihamzah,” tegas @richard_gi47462.

Ada juga yang menganggap bahwa memperbaiki infrastruktur sekolah serta meningkatkan kesejahteraan para guru honorer jauh lebih bermanfaat ketimbang makan bergizi gratis.

“Kalau sy sebagai pendidik berpendapat lebih baik digunakan untuk Infrastruktur pendidikan yg masih belum merata dan kesejahteraan tenaga pendidik terutama honorer. karena yg dibutuhkan oleh siswa bukan makanan tapi pelayanan pendidikan yg baik termasuk diantaranya SDM yg mumpuni,” kata @yayanirfan20. (ilo)