HERALD.ID, YOGYAKARTA – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diluncurkan pada Senin, 6 Januari 2025, menjadi langkah besar dalam mengatasi masalah malnutrisi, stunting, serta mendorong penguatan ekonomi lokal di Indonesia. Namun, meskipun program ini telah dimulai, di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), pelaksanaannya belum serempak.

Komandan Kodim 0732/Sleman, Letkol (Inf) Mohammad Zainullah, menyampaikan bahwa pelaksanaan program ini di Kabupaten Sleman, tepatnya di Kapanewon Depok, baru akan dimulai pada tanggal 13 Januari 2025. Meskipun awalnya direncanakan pada 6 Januari, pihaknya menghadapi beberapa administrasi yang perlu diselesaikan terlebih dahulu. Zainullah memastikan bahwa persiapan sudah mencapai 97 persen dan optimis program dapat berjalan lancar.

“Awalnya tanggal 6 rencananya, tapi karena masih ada administrasi yang harus diselesaikan, Insya Allah tanggal 13 Januari besok mulai dilaksanakan,” ujar Zainullah saat ditemui di lokasi Dapur Sehat, Jalan Kaliurang, Kapanewon Depok, Kabupaten Sleman, pada Selasa, 7 Januari 2025.

Zainullah menjelaskan, dua wilayah di DIY yang sudah memiliki dapur sehat adalah Kabupaten Sleman dan Kabupaten Gunungkidul. Setiap dapur bertugas memproduksi sekitar 3.000 hingga 3.500 porsi makanan bergizi untuk para siswa. Jika ada kebutuhan lebih, pihaknya akan menambah jumlah dapur sesuai dengan ketentuan Badan Gizi Nasional (BGN).

“Meskipun Kodim bukan pelaksana, kami berperan sebagai pendamping untuk memastikan bahwa semua berjalan sesuai dengan prosedur yang benar,” katanya. Dalam pelaksanaan ini, Kodim turut membantu kontrol dan berkoordinasi dengan Pemda DIY serta dinas terkait untuk memastikan makanan yang disediakan tetap sehat dan aman.

Kodim juga berkomunikasi aktif dengan Pemda untuk mendukung kelancaran operasional dapur sehat. Program ini tak hanya menyasar anak-anak, tetapi juga diharapkan dapat memberi manfaat lebih luas bagi warga sekitar, termasuk para petani lokal.

“Dengan adanya program ini, kami berharap bisa meningkatkan produksi pertanian lokal. Misalnya, jika tadinya para petani hanya menanam cabai di lahan 200 meter persegi, kini mereka bisa mengembangkan hingga 2.000 meter persegi untuk memenuhi kebutuhan sayur-sayuran dalam program ini,” jelas Zainullah.

Program Makan Bergizi Gratis ini, yang merupakan bagian dari program unggulan dari Presiden Prabowo Subianto, bertujuan untuk membantu anak-anak Indonesia dengan menyediakan makanan bergizi, sekaligus memperkuat ekonomi lokal. (liv/ss)

Penulis: Olivia Rianjani