HERALD.ID – PT Pegadaian secara resmi menyandang status sebagai bank emas pertama di Indonesia. Keputusan ini ditetapkan melalui surat Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. S-325/PL.02/2024, yang memberikan izin kepada Pegadaian untuk melaksanakan kegiatan usaha bank emas atau bulion. 

Kehadiran bank emas ini diharapkan memberikan manfaat besar bagi masyarakat yang ingin memaksimalkan potensi investasi logam mulia.

Analis Monex Investindo, Ariston Tjendra, menyebutkan bahwa masyarakat dapat memanfaatkan layanan bank bulion ini untuk mendayagunakan emas yang dimiliki. 

“Masyarakat bisa mendepositokan emasnya, menjadikan emas sebagai jaminan pembiayaan, atau bahkan berinvestasi melalui produk ETF emas yang diterbitkan oleh bank bulion tersebut,” ungkap Ariston.

Ariston juga menjelaskan potensi pasar emas di Indonesia yang sangat besar. Berdasarkan laporan penjualan emas Antam periode Januari hingga September 2024, tercatat peningkatan penjualan sebesar 46% secara year-on-year (yoy) atau sekitar 9.000 kilogram.

Menurutnya, tren kenaikan harga emas yang didorong oleh berbagai sentimen global, seperti ketegangan geopolitik dan kekhawatiran akan perlambatan ekonomi dunia, turut mendukung permintaan emas. Selain itu, bank sentral di berbagai negara juga terus mengumpulkan emas dalam jumlah besar, yang semakin memperkuat peran logam mulia ini sebagai aset bernilai tinggi.

Dengan izin usaha bulion ini, Pegadaian memiliki wewenang untuk melaksanakan berbagai layanan, seperti deposito emas, pinjaman modal kerja berbasis emas, jasa titipan emas untuk korporasi, hingga perdagangan emas.

Direktur Utama PT Pegadaian, Damar Latri Setiawan, menyambut baik izin yang diberikan oleh OJK. Menurutnya, keputusan ini merupakan pencapaian besar yang sudah lama dinantikan perusahaan. 

“Dalam dua tahun terakhir, Pegadaian telah menunggu restu untuk melaksanakan usaha di ekosistem emas ini. Kini, kami menjadi perusahaan pertama yang berhasil mengantongi izin usaha bulion di Indonesia,” kata Damar.

Damar menjelaskan bahwa bisnis gadai emas masih menjadi tulang punggung perusahaan, dengan kontribusi sebesar 90% dari total bisnis.

Hingga November 2024, Pegadaian mencatatkan omzet mencapai Rp230 triliun, dengan barang jaminan emas sebanyak 92 ton dan saldo tabungan emas sebesar 10,3 ton.

“Keberhasilan ini juga didukung oleh anak usaha kami, Galeri 24. Kami optimis dapat menjalankan kegiatan usaha bulion dengan baik dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat,” ujar Damar. (Ren)