HERALD.ID – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian resmi melantik Prof Fadjry Djufry sebagai Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), di Gedung C Kemendagri, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa, 7 Januari 2025.

Sebelum dilantik, Fadjry mengucap sumpah jabatan terlebih dulu dengan Al-Quran. “Bersediakah saudara mengucap sumpah menurut agama Islam?,” tanya Tito. “Bersedia,” jabab Fadjry.

“Ikuti kata-kata saya, demi Allah saya bersumpah akan memenuhi kewajiban saya sebagai Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya. Memegang teguh undang-undang dasar negara Republik Indonesia tahun 1945 dan menjalankan segala undang-undang dan peraturannya dengan selurus-lurusnya serta berbakti kepada masyarakat bangsa dan negara,” kata Tito diikuti oleh Fadjry.

Tito Karnavian mengungkap alasan Fadjry Djufry dipilih Pj Gubernur Sulsel menggantikan Zudan Arif Fakrulloh.

Tito lalu menjelaskan dipilihnya Fadjry menjadi pengganti Zudan. Dia bilang, latar belakang dan pengalaman di bidang pertanian dan putra daerah membuat Fadjry dipilih menjadi Pj Gubernur Sulsel. Apalagi kata dia, salah satu program prioritas pemerintah pusat adalah swasembada pangan.

“Pengalaman dan kemampuan bapak di bidang pertanian kita harapkan bisa mempercepat program untuk swasembada pangan, menunjang pangan Indonesia. Kemudian ada program yang lain, mulai dari stunting kekurangan gizi usia dini anak-anak dan ibu hamil, ada program makan bergizi gratis, kemudian ada hilirisasi. Itu yang perlu mendapat perhatian dari semua kepala daerah termasuk Pj Gubernur Sulsel untuk menjadi atensi Presiden,” jelas Tito dalam sambutannya.

Apalagi ucap Tito, Sulsel menjadi salah satu daerah lumbung pangan di Indonesia.

“Itu adalah salah satu pertimbangan bapak (Fadjry) dipilih karena memang Sulsel adalah salah satu lumbung pangan Indonesia,” tuturnya.

Tito juga berpesan kepada Pj Gubernur Sulsel yang baru agar mengawal jalannya sengketa Pilkada 2024 yang ada di Sulsel.

“Masyarakat Sulsel tolong diterima kehadiran pemimpin yang baru, meskipun masa transisi singkat menuju pelantikan definitif nanti, sambil menjembatani mulusnya pelantikan Gubernur terpilih dan juga yang perlu diatensi adalah kelanjutan dari Pilkada baik yang ada sengketa maupun yang tidak bersengketa di Kabupaten Kota se-Sulsel,” ungkap Tito.

“Apa yang terjadi pada pagi ini, jam ini, menit dan detik-detik saat ini sebagai insan beragama, kita percaya semua adalah kehendak dari Tuhan yang Maha Esa, Allah SWT. Saya berharap nanti bapak menjalankan tugas dengan baik,” kunci Tito. (war)