HERALD.ID, JAKARTA — Memasuki Januari 2025, JP Morgan kembali mengeluarkan daftar saham pilihan ASEAN, termasuk dua emiten besar Indonesia, Bank Central Asia (BBCA) dan United Tractors (UNTR).

Kedua saham ini diidentifikasi memiliki potensi yang menjanjikan di tengah dinamika pasar modal.

BBCA

Menurut analisa JP Morgan, saham BBCA tetap menarik dengan target harga baru di Rp12.000, didukung oleh panduan pertumbuhan pinjaman dan Net Interest Margin (NIM) yang positif.

Revisi ini diyakini akan menghasilkan kenaikan laba per saham (EPS).

Namun, secara teknikal, BBCA saat ini masih berada dalam fase sideway-downtrend. Meski sempat mencoba rebound ke level Rp9.800, saham ini kembali terkoreksi.

Untuk jangka pendek, BBCA baru akan menarik jika berhasil menembus level Rp9.800. Bagi investor jangka panjang, level support di Rp9.500 dapat menjadi peluang untuk akumulasi.

UNTR

Saham UNTR juga mendapat rekomendasi overweight dari JP Morgan dengan target harga Rp33.000. Namun, secara teknikal, UNTR masih berada di bawah garis MA150 pada level Rp26.000.

Setelah mengalami koreksi pada awal Januari, UNTR mencoba bertahan di zona support Rp24.800–Rp25.000.

Jika support ini mampu bertahan, UNTR memiliki potensi untuk rebound dan menguji garis MA150. Namun, apabila gagal, saham ini berisiko melanjutkan tren penurunan hingga level Rp24.000.

Investor disarankan untuk menunggu konfirmasi pergerakan sebelum memutuskan entry.

Selain BBCA dan UNTR, beberapa saham lainnya juga mulai menunjukkan potensi teknikal:

  • ARTO: Setelah mencapai target MA150 di Rp2.660, ARTO terlihat menarik jika berhasil menembus resistance tersebut. Namun, candle hari ini menunjukkan sinyal hati-hati, dan level support Rp2.500 dapat dijadikan trailing stop.
  • INDY: Saham ini mulai menarik perhatian setelah mencoba break garis MA150 di Rp1.500. Dengan candle solid dan akumulasi asing, INDY memiliki peluang untuk memulai tren naik dengan target Rp1.680 jika berhasil break resistance.

BBCA dan UNTR tetap menjadi pilihan utama JP Morgan untuk Januari 2025, meski keduanya masih berada dalam fase sideway. Investor disarankan untuk memantau level-level teknikal penting dan menunggu konfirmasi pergerakan sebelum mengambil keputusan.

Dengan strategi yang tepat, saham-saham ini memiliki potensi memberikan keuntungan signifikan dalam waktu dekat.

Disclaimer: Artikel ini bukan rekomendasi investasi. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca berdasarkan analisa pribadi. (*)