HERALD.ID, SEOUL – Pagi yang cerah di Seoul, Korea Selatan, menyembunyikan luka yang tertoreh di hati seorang pria. Shin Tae-yong, pelatih yang pernah membawa Timnas Indonesia ke puncak-puncak baru, kini melangkah perlahan menjauh dari hiruk-pikuk lapangan hijau. Pemecatan oleh PSSI, institusi yang dulu mempercayainya, meninggalkan jejak perih yang dirasakan bukan hanya oleh sang pelatih, tetapi juga oleh anaknya, Shin Jae-won.

Di tengah deburan kabar, muncul desas-desus yang menggema: PSIS Semarang, klub dari Jawa Tengah, berhasrat membawanya kembali ke Indonesia. Video CEO PSIS, Yoyok Sukawi, menyebutkan Shin sebagai “pelatih berkarakter,” kembali menjadi viral, meski rekaman itu berasal dari masa lalu. Namun, realitas terkini berbicara lain. Shin Jae-won, dengan ketulusan hati, menyampaikan, ayahnya mungkin akan memilih pulang ke tanah kelahiran untuk mengisi ulang energi yang terkuras selama lima tahun mengarungi gelombang sepak bola Indonesia.

Dalam unggahan di akun media sosialnya, Jae-won berbagi kisah tentang cinta ayahnya pada Timnas Indonesia. “Ayah selalu memikirkan mereka,” tulisnya, menggambarkan dedikasi yang tak kenal lelah dari seorang pelatih yang ingin melampaui batas-batas kebiasaan. Dari peringkat FIFA yang melonjak hingga semangat juang di setiap pertandingan, Shin Tae-yong adalah sosok yang tidak hanya melatih, tetapi juga membakar semangat jutaan suporter.

Namun, setiap perjalanan memiliki akhirnya. Dan di akhir ini, Shin tidak meratap. Ia menatap jauh ke depan, kembali ke pelukan keluarga yang selalu menantinya. Shin Tae-yong mungkin telah menutup babak Indonesia, tetapi ia bukanlah pria yang mengenal kata menyerah. Ada semesta yang lebih luas menantinya, tantangan baru yang akan ia rengkuh dengan semangat yang sama.

Di bawah bayang-bayang stadion yang sunyi, Shin Tae-yong meninggalkan jejak, bukan hanya sebagai pelatih, tetapi sebagai legenda yang pernah melukis mimpi sepak bola Indonesia. Dan di balik semua itu, di sela-sela kenangan, ia tetaplah seorang ayah, seorang pria, yang hanya ingin pulang dan memulai kembali. (*)