HERALD.ID, SURABAYA – Meski dihantam cuaca ekstrem, pesona wisata Jawa Timur tetap menjadi magnet bagi jutaan pelancong selama liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru). Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jawa Timur, Evy Afianasari, mencatat antusiasme wisatawan masih cukup tinggi, dengan total kunjungan mencapai 8,2 juta orang. Penurunan tipis dari tahun sebelumnya yang mencatat 8,7 juta kunjungan, menjadi bukti bahwa daya tarik Jawa Timur tetap kuat di tengah tantangan.

“Dibandingkan tahun lalu, memang ada penurunan jumlah wisatawan, tapi tetap cukup signifikan mengingat kondisi cuaca ekstrem yang memengaruhi aktivitas masyarakat,” ujar Evy pada Jumat, 10 Januari 2025.

Sebagai salah satu destinasi wisata andalan di Indonesia, Jawa Timur menawarkan beragam keindahan alam dan wahana rekreasi. Sepuluh destinasi unggulan menjadi pilihan favorit, termasuk Kebun Binatang Surabaya (KBS), Telaga Sarangan, Jatim Park, dan kawasan Gunung Bromo yang ikonik. Wisatawan yang berkunjung tak hanya berasal dari Jawa Timur, tetapi juga luar provinsi, bahkan mancanegara.

Meski demikian, cuaca ekstrem bukan satu-satunya faktor penurunan kunjungan. Evy menjelaskan bahwa daya beli masyarakat yang melemah dan kenaikan harga tiket transportasi turut memberi andil. “Kondisi ini menjadi tantangan, namun minat wisatawan tetap terjaga,” tambahnya.

Sementara itu, data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur juga menunjukkan penurunan wisatawan mancanegara (wisman) pada November 2024 sebesar 26,12% dibandingkan bulan sebelumnya. Kepala BPS Jatim, Zulkipli, menilai musim hujan di Indonesia menjadi salah satu penyebabnya. “Cuaca memengaruhi minat wisman untuk beraktivitas di alam terbuka, terutama yang berasal dari negara tropis seperti Malaysia, yang menjadi mayoritas wisatawan mancanegara ke Jawa Timur,” ungkapnya.

Meski diterpa berbagai tantangan, sektor pariwisata Jawa Timur terus menunjukkan ketangguhannya. Keindahan alam, budaya, dan keramahan masyarakat menjadi daya tarik yang tak tergantikan, menegaskan bahwa Jawa Timur tetap menjadi primadona destinasi wisata di Indonesia, bahkan di tengah cuaca yang tak bersahabat.

Harapan untuk tahun-tahun mendatang, terutama dengan perbaikan infrastruktur dan strategi promosi yang lebih inovatif, diharapkan dapat mengembalikan peningkatan jumlah wisatawan. Jawa Timur, seperti harapan banyak pihak, akan selalu menjadi rumah bagi petualangan yang tak terlupakan. (adi)