HERALD.ID, JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Abdul Muhaimin Iskandar kurang setuju dengan adanya wacana untuk meliburkan kegiatan pendidikan selama bulan Ramadhan.
“Saya kira tidak perlu ya. Karena libur Ramadhan itu belum jelas konsepnya. Tidak perlu (libur), tetap saja jalan, puasa tidak menghentikan semua (kegiatan),” kata Muhaimin Iskandar di Jakarta dikutip dari Republika.co.id.
Ketua Umum PKB itu mengatakan, meliburkan sekolah selama 40 hari terlalu lama. Selain itu, menteri yang akrab disapa Cak Imin ini pun meminta agar puasa tidak dijadikan sebagai halangan untuk melakukan aktivitas seperti hari-hari biasa.
“Bukan hanya kelamaan (wacana libur), puasa itu seperti kebiasaan sehari-hari, jangan dibedakan,” kata Muhaimin Iskandar.
Wacana untuk meliburkan kegiatan pendidikan selama bulan Ramadhan kini tengah mengemuka dan menjadi bahan pembicaraan masyarakat pada saat ini, sebab kebijakan libur di bulan suci Muslim itu juga pernah dilaksanakan di era pemerintahan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Sebelumnya, pihak DPR RI juga sudah mengingatkan kementerian terkait untuk mempertimbangkan rencana ini dengan baik. (ilo)