HERALD.ID – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang mulai dilaksanakan di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), pada 13 Januari 2025 mendapat sambutan hangat dari siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Sinduadi Timur. Para siswa terlihat antusias menyambut program ini karena menu yang disajikan sesuai selera dan membantu menghemat uang jajan mereka.

Komandan Kodim 0732 Kabupaten Sleman, Letkol Inf Mohammad Zainollah, yang turut memantau pelaksanaan program tersebut bersama Satuan Perlindungan Perempuan dan Anak (SPPG) serta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, menyebutkan bahwa MBG memberikan banyak manfaat bagi masyarakat.

“Saya rasa program ini sangat bagus bagi masyarakat, terutama bagi orang tua. Dengan adanya program ini, anak-anak bisa menghemat uang jajan. Saya tadi sempat bertanya kepada beberapa anak tentang pekerjaan orang tuanya. Ada yang bekerja sebagai tukang ojek, penjual donat, hingga pedagang sayur keliling. Dengan adanya MBG, mereka bisa berkata kepada orang tuanya, ‘Pak, saya sudah dapat makan gratis, jadi jajannya cukup segini saja,’” ujar Zainollah di sela-sela kunjungannya.

Menjawab Kekhawatiran Pedagang Kantin

Zainollah juga menanggapi kekhawatiran sejumlah pedagang kantin yang mengeluhkan penurunan omzet akibat program MBG. Ia menilai bahwa program ini tidak merugikan pedagang kantin, melainkan memberikan manfaat yang lebih luas, termasuk membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat.

“Saya rasa kita harus berlapang dada. Ini bukan untuk kepentingan pribadi, melainkan demi kebaikan bersama. Program ini juga menciptakan peluang kerja bagi warga yang sebelumnya menganggur. Banyak yang bekerja di dapur umum MBG, meskipun hanya berbekal ijazah SMP atau SMA. Mereka kini punya pekerjaan dan penghasilan,” jelas Zainollah.

Aktivitas Kantin Sekolah Tetap Berjalan

Plt Kepala SDN Sinduadi Timur, Haryanta, memastikan bahwa aktivitas kantin di sekolahnya masih berjalan normal meskipun program MBG sudah dilaksanakan.

“Kantin sekolah tetap menyediakan makanan ringan. Kami tidak ingin kantin ditutup karena keberadaannya penting bagi siswa. Pengawasannya dilakukan oleh para guru,” kata Haryanta.

Ia juga menyebutkan bahwa siswa di sekolahnya masih diperbolehkan membawa bekal dari rumah, terutama untuk siswa kelas tinggi yang belajar hingga pukul 13.30.

“Biasanya saat istirahat, gerbang sekolah kami tutup, sehingga sebagian besar siswa membeli jajanan di kantin sekolah. Namun, ada juga yang membawa bekal dari rumah karena dianjurkan,” tambahnya.