HERALD.ID, JAKARTA – Selasa, 14 Januari 2025, dalam suasana keakraban dan penuh harapan, sebuah pertemuan penting berlangsung antara Duta Besar Mesir untuk Indonesia, Yang Mulia Yasser Elshemy, dan Ketua Yayasan ASFA, Komjen Pol (Purn) Dr. H Syafruddin Kambo.

Di sebuah ruangan yang hangat dengan tata letak elegan, kedua tokoh ini duduk berdampingan di atas sofa cokelat gelap yang melambangkan keakraban. Di antara mereka, terdapat meja kecil dengan deretan botol air mineral tertata rapi—menjadi simbol kemegahan yang mengiringi diskusi berbobot mereka.

Mereka berbincang serius tetapi santai, membahas visi besar yang menghubungkan dua bangsa—Mesir dan Indonesia. Fokus pembicaraan terletak pada kolaborasi di bidang pendidikan Islam, sebuah sektor yang menjadi inti dari nilai-nilai luhur kedua negara. Duta Besar Yasser Elshemy dengan penuh antusiasme berbicara tentang potensi kerja sama antara pemerintah Mesir dan Yayasan ASFA, sebuah lembaga yang dikenal luas atas kontribusinya dalam pendidikan Islam.

Diskusi ini tidak hanya berbicara tentang masa depan, tetapi juga menggali cara untuk mempererat hubungan bilateral yang telah lama terjalin antara Mesir dan Indonesia. Sebagai negara yang sama-sama memiliki populasi Muslim yang besar, kedua pihak sepakat bahwa pendidikan merupakan kunci untuk membangun generasi yang berwawasan luas dan berakhlak mulia.

Syafruddin Kambo mengungkapkan rasa terima kasihnya atas perhatian pemerintah Mesir terhadap upaya Yayasan ASFA dalam memajukan pendidikan Islam di Indonesia. Ia menambahkan, kerja sama ini diharapkan dapat membuka peluang baru, tidak hanya bagi siswa, tetapi juga para pendidik untuk saling belajar dan bertukar pengalaman di kedua negara.

Ketua Yayasan ASFA, Komjen Pol (Purn) Dr H Syafruddin Kambo, bertemu dengan Duta Besar Mesir untuk RI,

Pertemuan ini memberikan secercah harapan baru bagi masa depan pendidikan Islam, terutama dalam menyediakan peluang pendidikan berkualitas bagi generasi muda. Dengan langkah awal ini, Mesir dan Indonesia, melalui Yayasan ASFA, memulai perjalanan untuk membangun hubungan yang lebih erat—hubungan yang tidak hanya mendukung pengembangan ilmu pengetahuan, tetapi juga memperkokoh persaudaraan antara dua bangsa besar.

Di bawah bayangan kerja sama ini, semangat untuk menciptakan dunia pendidikan yang inklusif dan progresif terus menyala, menunggu realisasi nyata dari gagasan yang telah mereka bentuk dalam pertemuan bermakna ini. (*)