HERALD.ID, YOGYAKARTA – Pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi pelajar di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), mengalami penundaan. Hingga kini, dapur yang menjadi fasilitas utama dalam program tersebut baru mencapai 50 persen tahap pembangunan.
Dandim 0729 Bantul, Letkol Inf Muhidin, menjelaskan bahwa program yang dirancang untuk memberikan makanan bergizi kepada pelajar di Bantul belum bisa dilaksanakan karena dapur sehat yang sedang dibangun di Kurahan II, Murtigading, Sanden, Bantul, belum rampung.
“Saat ini kesiapannya baru sebatas pembangunan dapur. Kami di Kodim Bantul hanya memiliki satu dapur utama yang berlokasi di Koramil Sanden. Dapur tersebut dibangun di atas tanah milik Angkatan Darat yang sudah bersertifikat. Sementara, tanah di Koramil lain masih berstatus pinjam pakai dari pemerintah daerah,” ujar Muhidin kepada wartawan, Selasa, 14 Januari 2025.
Menurut Muhidin, dapur sehat tersebut memiliki luas sekitar 20 x 30 meter dan diharapkan mampu melayani kebutuhan distribusi makanan bergizi untuk ribuan siswa di wilayah Bantul. Namun, ia belum dapat memastikan kapan program MBG akan mulai berjalan.
“Jumlah siswa di Bantul cukup banyak, bahkan di satu kecamatan saja bisa mencapai lebih dari 5.000 siswa. Idealnya, kami membutuhkan minimal dua dapur untuk mendukung distribusi makanan bergizi ini. Jadi, mekanisme pendistribusian dan kebutuhan bahan baku masih belum final,” jelas Muhidin.
Muhidin menambahkan bahwa pembangunan dapur ini dikerjakan oleh pihak ketiga yang bekerja sama dengan Badan Gizi Nasional. TNI hanya bertindak sebagai koordinator dan pendamping selama proses pembangunan.
“Perintahnya jelas, dapur harus selesai pada bulan ini. Namun, pengerjaan dapur dilakukan oleh pihak ketiga, bukan TNI. Kami hanya mengoordinasikan dan mendampingi proses tersebut,” katanya.
Saat ini, progres pembangunan dapur telah mencapai 50 persen. Muhidin optimistis dapur tersebut dapat selesai pada akhir Januari atau awal Februari 2025.
“Intinya, kami berharap pembangunan dapur ini selesai pada akhir Januari atau awal Februari, mengingat progresnya sudah mencapai 50 persen,” imbuhnya.