Dia juga menekankan pentingnya koordinasi antara pemerintah daerah, kabupaten/kota, dan jajaran kepolisian untuk memastikan kelancaran distribusi dan penjualan LPG 3 kg sesuai dengan HET yang baru. Hal ini bertujuan agar subsidi energi tepat sasaran dan masyarakat tidak kesulitan mendapatkan pasokan.
“Hiswana dan Pertamina telah memastikan ketersediaan LPG 3 kg di Jawa Timur akan tercukupi, bahkan lebih dari kebutuhan masyarakat,” tegas Adhy.
Meski ada kenaikan harga LPG 3 kg, Adhy mengingatkan pentingnya pendataan yang akurat terkait penerima subsidi. Hal ini penting agar subsidi LPG 3 kg benar-benar sampai kepada masyarakat yang membutuhkan. Pasalnya, masih ada sebagian orang yang mampu secara ekonomi, namun ikut membeli LPG bersubsidi.
“Kami perlu mekanisme yang lebih tepat agar subsidi ini tepat sasaran,” ujar Adhy.
Adhy juga memprediksi dampak kenaikan harga LPG 3 kg terhadap inflasi di Jawa Timur sekitar 0,13 hingga 0,2 persen. Namun, ia optimistis inflasi bisa terkontrol dengan kebijakan diskon tarif listrik 50 persen untuk periode Januari hingga Februari 2025.
“Dengan adanya diskon tarif listrik, diharapkan daya beli masyarakat tetap terjaga, sehingga inflasi dapat dikendalikan,” pungkasnya. (adi/ss)
Penulis: Adi Suprayitno