Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan Jawa Timur, Indyah Aryani, mengatakan bahwa pihaknya telah mendistribusikan vaksin PMK ke seluruh dinas Kabupaten/Kota. Ia mengimbau para peternak untuk tidak menjual ternak mereka dengan harga murah akibat panik.
“Saya juga meminta peternak untuk membatasi akses orang yang tidak berkepentingan ke kandang, serta rutin melakukan disinfeksi di kandang dan area pasar ternak,” ujar Indyah.
Indyah juga menegaskan pentingnya laporan segera jika ada ternak yang terjangkit PMK. Pemerintah sendiri telah melakukan berbagai langkah konkret untuk mengatasi wabah ini. Sejak November 2024, obat-obatan dan vaksin sudah didistribusikan, dengan total 12.500 dosis vaksin yang diberikan pada akhir Desember 2024. Terbaru, pada 15 Januari 2025, Jawa Timur menerima tambahan 616.500 dosis vaksin yang akan segera didistribusikan ke seluruh kabupaten dan kota.
Dengan langkah-langkah ini, pemerintah berharap dapat menekan penyebaran PMK dan membantu para peternak agar bisa kembali pulih dari dampak wabah yang melanda. (adi/ss)
Penulis: Adi Suprayitno