HERALD.ID – Cerita One Piece kembali berlanjut, yang masih berkisah soal Elbaph, dalam chapter 1136 yang berjudul Daratan Menunggu Matahari.

Chapter ini mengungkap ketegangan baru seputar Dewa Matahari, Loki, dan interaksi mendalam antara kru Topi Jerami dengan para raksasa Elbaph.

Pesta besar antara kru Topi Jerami dan raksasa Elbaph menjadi momen penuh persahabatan. Dorry dan Broggy mempersembahkan “Cangkir Persahabatan” kepada Luffy dan kawan-kawan sebagai simbol rasa terima kasih.

Di tengah suasana meriah, sesepuh Elbaph, Jarul, muncul dengan aura misterius, membawa pedang yang tertancap di kepalanya.

Para raksasa-pun saking berdebat tentang, Dewa Matahari. Sebagian raksasa meyakini Dewa Matahari adalah pembebas, sementara yang lain menganggapnya sebagai penghancur.

Dalam cerita ini, juga terungkap fakta bahwa Akagami Shanks menghentikan Loki enam tahun silam.

Luffy, Zoro, dan Nami memutuskan untuk membebaskan Loki dari rantai yang mengikatnya. Luffy, yang percaya Loki mengetahui lokasi Shanks, bertindak impulsif.

Zoro mengikuti untuk memastikan Luffy tidak tertipu, sementara Nami, dengan kecerdasannya, bergabung untuk menjaga keduanya tetap fokus pada tujuan.

Dua sosok berjubah tiba di lokasi Loki. Salah satunya adalah Gunko, anggota Holy Knight, yang mencoba merekrut Loki menjadi Ksatria Suci.

Namun, Loki menolak mentah-mentah tawaran tersebut. Gunko menunjukkan kekuatan luar biasa, menggunakan lengannya yang mirip perban untuk bertarung.

Saat Gunko mencoba membunuh Loki, seekor serigala besar datang menyelamatkan.

Namun, serigala tersebut tak berdaya melawan Gunko yang berhasil mencekiknya hingga terangkat ke udara.

Loki hanya memandang serigala itu dengan tatapan dingin, memberikan perintah terakhirnya.

“Jika aku menyelamatkan serigala ini, apakah kau akan berubah pikiran?” ujar sosok berjubah yang menyerupai Shanks dengan nada mengejek.

Namun Loki tetap teguh. Kepada serigala setianya, ia berkata, “Jika ini takdirmu, maka matilah dengan tenang, kawanku. Pejuang sejati tidak mengeluh tentang kematian. Aku akan menyalurkan amarah ini untuk menghancurkan dunia.” (*)